Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Koalisi Merah Putih Mengaku Seksi dan Sering Dirayu

Tantowi mengakui anggota Koalisi Merah-Putih kerap digoda untuk masuk pemerintahan. Ia juga mengakui sempat khawatir dengan godaan-godaan tersebut.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Koalisi Merah Putih Mengaku Seksi dan Sering Dirayu
Warta Kota/Henry Lopulalan
Juru bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya membacakan pernyataan sikap mereka dalam jumpa pers menyikapi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh gugatan pasangan Prabowo-Hatta dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden, di Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2014). Koalisi Merah Putih menyatakan mengakui keputusan MK tersebut, namun menganggap MK tidak mengindahkan pembuktian secara mendalam. Koalisi juga menegaskan akan mengawal pemerintahan dengan menjadi kekuatan penyeimbang. Warta Kota/Henry Lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Rakernas PDI Perjuangan terus menimbulkan wacana bergabung ke kubu Jokowi-JK. Namun, Koalisi Merah-Putih yakin kedua partai tersebut tidak akan berputar haluan.

"Sepanjang yang saya tahu sampai rapat terakhir itu tetap sama," kata Juru Bicara Golkar Tantowi Yahya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/9/2014).

Tantowi mengakui anggota Koalisi Merah-Putih kerap digoda untuk masuk pemerintahan. Ia juga mengakui sempat khawatir dengan godaan-godaan tersebut.

"Memang kita ini seksi banget sekarang ini jadi memang diperebutkan. Kader kita, parpol kita lagi dirayu-rayu jadi emang enggak mudah posisi kita sekarang," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah kader PAN dan PPP hadir dalam pembukaan acara Rapimnas PDIP pada Jumat 19 September. PAN hadir diwakili Wakil Ketua Umum Drajat Wibowo dan Ketua DPP Tjatur Sapto Edi, sedangkan perwakilan PPP adalah Emron Pangkapi yang baru saja didaulat sebagai Ketua Umum PPP versi tandingan menggantikan Suryadharma Ali.

Namun, keduanya membantah jika kehadiran mereka diartikan sebagai koalisi dan murni hanya memenuhi undangan. Kendati sudah dibantah, koalisi Jokowi-JK justru meyakini kehadiran kedua partai tadi sinyal politik untuk bergabung.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas