Merancang Pembelajaran Modern Lewat Metode Computational Thinking
Computational thinking merupakan pendekatan untuk menyempurnakan kualitas pembelajaran dengan membantu menumbuhkan karakter kuat individu siswa.
Penulis: Choirul Arifin
Salah satu institusi pendidikan yang mengimplementasikan Pendidikan Abad 21 adalah Sampoerna Schools System melalui Sampoerna Academy dan Sampoerna University.
PendekatanScience, Technology, Engineering, Arts dan Math (STEAM) yang diterapkan Sampoerna Schools System, adalah representasi Pendidikan Abad 21 yang mengedepankan pendidikan project-based learning.
Siswa didorong berpikir kreatif, analitis dan berfokus pada solusi.
Head of Student Life Sampoerna University, Eddy Henry mengatakan, Computational Thinking merupakan sebuah pendekatan yang diyakini dapat menjadi salah satu solusi dalam menjawab tantangan masa depan, dengan lebih cermat dan terukur.
"Melalui penerapan pendekatan STEAM sebagai implementasiComputational Thinking di Sampoerna Academy danSampoerna University, kami bertekad mempersiapkan generas ipenerus yang work-ready dan world-ready,” ujar Eddy Henry.
Di Sampoerna Academy, pendekatan STEAM diperkenalkankepada siswa sejak tamankanak-kanak dan tingkat sekolah dasar, melalui pengajaran dan permainan yang mendorong mereka mampu memecahkan masalah sederhana.
Pada tingkat pendidikan menengah hingga perguruan tinggi, siswa dan mahasiswa akan diberikan tingkat pemecahan permasalahan yang lebih kompleks.
Mereka juga diperkenalkan bagaimana memanfaatkan alat bantu seperti komputer dan perangkat digital sesuai tujuannya.