Kisah Rempah dan Cinta Dua Sejoli Antar-Bangsa Dikisahkan dalam Event Charity Galla Dinner
Sejak proses awal dari event planning hingga akhir terwujud dalam acara ini diserahkan pengorganisirnya oleh para mahasiswa S1 Event
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alkisah diceritakan seorang gadis Banda di Indonesia bernama Dewi Oetari, yang jatuh cinta pada seorang keturunan Belanda bernama Jansen.
Keduanya menyukai rempah-rempah Indonesia dan secara khusus memiliki kesamaan minat mendalami berbagai hal terkait dengan jenis rempah pala.
Sampai pada sebuah perjalanan di mana keduanya menemukan tantangan terkait sejarah nenek-moyang mereka di masa lalu.
Dewi Oetari menyimpan cerita masa lalu yang mencipta dendam dalam hati, tentang kakek buyut Jansen, J.P Coen, mantan penguasa organisasi dagang Belanda, VOC, yang menjajah Indonesia dan membunuhi orang-orang Indonesia, termasuk kakek-nenek Dewi Oetari di Banda.
Baca: Mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya Berkempatan Kuliah di Luar Negeri Melalui Study Abroad
Jansen sendiri tak dapat mengelak dari sejarah kelam nenek-moyangnya itu. Sampai pada akhirnya, kecintaan mereka pada rempah Indonesia, khususnya pala, mendamaikan api-sekam dalam hubungan cinta mereka.
Dua sejoli ini akhirnya menikah dengan saling menghormati keberagaman masa lalu masing masing, dan mencipta terus benih-benih persaudaraan antar kedua negara asal melalui minat mereka dalam mendalami rempah pala.
Kisah ini diangkat dalam acara Charity Galla Dinner yang diadakan mahasiswa S1 Event Universitas Prasetiya Mulya di BSD Tangerang Banten belum lama ini.
"Kami memilih latar belakang sejarah di balik kemasyuran rempah Indonesia yang kami angkat dalam acara yang ditujukan hasilnya untuk bantuan sosial ke sejumlah yayasan," kata Brandon Buntario, salah satu wakil mahasiswa S1 Event sebagai ketua pelaksana acara.
Baca: Bubur Samin dan Kopi Susu, Menu Berbuka Kaya Rempah di Masjid Darussalam Jayengan Solo
Seluruh sumbangan ataupun hasil yang diperoleh dalam event ini disumbangkan ke sejumlah yayasan sosial di Indonesia.
Tujuan acara Rempah, Charity Galla Dinner sendiri, menurut Manajer Program Studi S1 Event Prasetiya Mulya Peni Zulandari, juga untuk mengumpulkan para pemangku kepentingan di dunia pariwisata untuk berbagi gagasan, mencipta berbagai kreativitas untuk memunculkan hal-hal baru pengembangan pariwisata di Indonesia.
Di acara ini para mahasiswa untuk bisa mewujudkan galla dinner ini harus memadukan berbagai stakeholder dunia pariwisata, seperti arkeolog Kota Tua, panti dan yayasan ketika mereka melakukan social work yang nanti akan menerima hasil penggalangan dana dari acara ini.
Juga para profesional event organizer, pelaku industri perhotelan yang pada malam hari ini diwakili Hotel Santika yang biasanya set menu buffet hari ini outset catering, pelaku industri hiburan seperti story teller dan lain-lain.
Baca: Kemenpar Talkshow di HPN 2017 Sebarkan Info Wisata Jalur Rempah di Maluku
"Berbagai pihak berkepentingan itu sejak proses awal dari event planning hingga akhir terwujud dalam acara ini diserahkan pengorganisirnya oleh para mahasiswa S1 Event,” kata Peni.
Christina Yosevina, Direktur Program Sarjana Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya menyatakan, acara yang diselenggarakan bekerjasama dengan berbagai pihak di industri pariwisata ini.
"Apa yang mereka adakan adalah merupakan hasil dari proses belajar setahun mahasiswa S1 Event Prasetiya Mulya, dari mata kuliah event planning dan event operations yang kemudian dituangkan dalam proyek nyata," Yosevina.
Ini menjadi titik awal bagi mahasiswa kami memperkenalkan kekayaan Indonesia kepada masyarakat. Dalam artian memperkenalkan hasil eksplorasi rempah tidak hanya sebagai bumbu makanan, tapi juga ada beberapa hal misalnya seperti yang diperkenalkan pada event ini para mahasiswa membuat lilin beraroma rempah.