Potret Siswa SD di Pedalaman: Kurang Gizi, Pertama Kali Makan Telur Lalu Muntah
Saking miskinnya, banyak anak-anak yang kami bantu, saat pertama kali di beri telur ayam,mereka muntah"
Penulis: Yulis Sulistyawan
Saat Tribunnews.com ikut hadir di sekolahan tersebut, terlihat sebagian anak-anak bersekolah tanpa alas kaki. Sebagian kaki anak-anak luka.
Tatap mata kosong dan masih sulit diajak berkomunikasi hampir dapat dilihat dari raut wajah para siswa kelas 1 dan 2 SDN tersebut.
Byanrama, mahasiswi ITB Bandung yang ikut menjadi relawan pengajar 1000 Guru di Sumba pekan ini mengakui sulitnya mengajak anak-anak berkomunikasi.
"Sebagian bahkan belum bisa berbahasa Indonesia. Bisanya bahasa daerah," ujar Byanrama.
Hal senada dikatakan Adilhara Alcitamesa Akal, dokter yang bertugas di Kupang yang akhir pekan ini ikut mengajar bersama 1000 Guru di Sumba.
"Lihat saja, dari fisik saja terlihat anak- anak di sini kekurangan gizi. Sehingga tingkat kecerdasannya sangat jauh di bawah rata-rata," ujar dr Lala.
Jemi Ngadiono mengatakan, Smart Center yang disuport KFC Indonesia ini programnya yakni memperbaiki gizi anak-anak dan juga memberi bantuan fisik lainnya.
Seluruh siswa SDN Paralel Mata Wee Tame diberikan tas dan sendal untuk sekolah.
Kepala Sekokah Simon Bebuma mengatakan, bahwa Pemkab Sumba Barat sudah berrjanji membagun sekolahan tersebut tahun 2018.
Sekokah seadanya hasil swadya masyarakat ini akan dibangun gedung permanen.
"1000 Guru dan KFC akan bangun satu gedung. Nanti akan jadi ruang perpustakaan atau ruang belajar, " ujar Simon Bebuma.
Smart Center
General Manager Marketing KFC Indonesia Hendra Yunianto menjelakan bahwa pendidikan menjadi salah satu fokus dari program sosial KFC Indonesia.
" KFC sangat berkomitmen mendukung Smart Center Project yang dijalankan 1000 Guru," jelas Hendra.