Sekolah di Surabaya Biasakan Siswa Ujian Pakai Gadget
Hampir mayoritas sekolah di Surabaya memanfaatkan teknologi digital atau ponsel untuk pelaksanaan ujian. Bukan hanya untuk ujian akhir semester saja,
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hampir mayoritas sekolah di Surabaya memanfaatkan teknologi digital atau ponsel untuk pelaksanaan ujian. Bukan hanya untuk ujian akhir semester saja, melainkan ulangan harian dan ujian remidi.
Sebut saja, di SMAN 1 Surabaya, SMA Muhammadiyah (SMAM) X Surabaya, atau SMAM 2 Surabaya.
Siswa SMAN 1 misalnya, mendapat fasilitas wifi di setiap kelas dan diminta mengakses program moodle test yang sudah di-setting sekolah. Bisa diakses menggunakan gadget, seperti ponsel, tablet, atau yang tidak biasa memakai gadget bisa menggunakan laptop.
Baca: Polri Awasi Ketat Penggunaan Medsos Jelang Pilkada Serentak
Mirip ujian online, siswa akan diberi soal pilihan ganda dan diminta menjawab dengan kurun waktu tertentu. Soal akan muncul di masing-masing gadget siswa dengan terlebih dahulu login dan mengisi password.
Meski banyak yang memuji sistem ujian dengan gadget ini, nyatanya masih ada sejumlah kelemahan yang dikeluhkan siswa. Salah satunya diungkapkan M Faisal, siswa XII MIA-1 SMAN 1.
“Sejak kelas XI ujian model online seperti ini diterapkan. Tetapi, saya pribadi lebih suka pakai paper. Karena kadang soal ujian online tidak terbaca dengan baik di gadget atau PC,” kata Faisal saat ditemui Surya, Jumat (24/11). Saat itu, siswa sedang uji coba sistem jaringan untuk ujian akhir semester (UAS) satu.
Baca: Ratusan Pengungsi Kembali Padati Klungkung, Ini Bantuan Yang Mereka Butuhkan
Ia mencontohkan soal matematika. Dalam soal yang diakses melalui laptop, ia menunjukkan sejumlah equation yang tidak terbaca dalam layar gadget.
“Misalnya ujian x kuadrat, tapi yang tertulis di sana adalah x2. Lalu, untuk simbol kurang dari, di sini terbaca simbol lain, ya akhirnya hanya mengira-ngira,” ujar Faisal.
Akhirnya, lantaran soalnya tidak jelas, biasanya siswa juga mengira-ngira dalam menjawab soal.
Hampir sama disampaikan Salsabila Bara Putri, siswi kelas XII MIA-1. Menurutnya, ujian dengan gadget sangat membantu dalam membiasakan saat ujian dengan komputer dan tidak menggunakan kertas.
“Lebih praktis sih, tapi kalau belum biasa mulanya susah, dan saat butuh berhitung, kami tetap menggunakan kertas,” kata Salsa.
Keunggulan yang ia rasakan saat mengerjakan ujian secara digital, jawaban masih bisa direvisi. Saat sebelum submit untuk di-upload jawabannya, siswa akan diingatkan sistem jika ada soal yang belum terjawab. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.