Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Guru Ancam Akan Bacok Peserta Didik, Penyebabnya Sepele

Seorang guru di SD Negeri di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol ini membawa sebilah arit ke SDN 2 Doroampel, Kecamatan Sumbergempol.

zoom-in Oknum Guru Ancam Akan Bacok Peserta Didik, Penyebabnya Sepele
Surabaya.tribunnews.com/david yohanes
Di sekolah inilah, EP, oknum guru di Tulungagung menakut-nakuti pelajar SD dengan menggunakan senjata tajam jenis arit. 

"Saya sudah bilang, antara cucunya dia sama Zm sudah akur. Tidak perlu melakukan perbuatan yang berlebihan," ucap Sudarwati.

Namun EP terus mengintimidasi ZM. Jika ZM kembali berbuat nakal kepada WD, EP mengancam akan membacok dengan arit yang dibawanya.

Tidak berhenti di situ, EP juga meminta ZM membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.

EP menyodorkan surat pernyataan bermeterai yang harus ditandatangani ZM.

Sudarwati yang membaca surat itu merasa keberatan.

Sebab poin-poin dalam surat tersebut sangat berat dan seperti untuk orang dewasa.

"Saya kemudian menghubungi pengawas dari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Sumbergempol. Mereka kemudian yang berbicara dengan Pak EP," tutur Sudarwati.

Berita Rekomendasi

 
Di depan dua orang pengawas, EP minta maaf dan mengaku salah.

Surat pernyataan yang dibuatnya untuk Zm juga dibatalkan.

Kejadian ini seolah berakhir begitu saja.

Namun sejumlah pendidik mengungkapkan perilaku EP yang dianggap berlebihan.

Mereka kecewa karena EP tidak mendapatkan sanksi.

Padahal apa yang dilakukannya sudah mencoreng citra para pendidik.

"Sangat tidak pantas membawa senjata tajam ke sekolah, apalagi dia seorang guru. Lebih parah lagi, senjata tajam itu dipakai mengancam peserta didik," keluh seorang kepala sekolah.

Pengawas UPT Dinas Pendidikan Sumbergempol, M Mukhtar mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke kepala UPT.

Namun kepala UPT sedang ada tugas di luar kota.

Diakui Mukhtar, belum ada pembahasan soal tindakan kepada EP.

“Sejauh ini memang sebatas lesan, yang bersangkutan juga sudah minta maaf. Untuk lebih lanjut mungkin nanti menunggu kepala UPT saja,” ujar Mukhtar. (*)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas