Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Photo Story: Jalan Terjal Anak-anak Dusun Terdalam Mentawai untuk Menimba Ilmu

Sinar mentari menyinari pagi di Dusun Gorottai, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, saat empat anak bersemangat menuju psekolah mereka.

Penulis: Irwan Rismawan
Editor: Dany Permana
zoom-in Photo Story: Jalan Terjal Anak-anak Dusun Terdalam Mentawai untuk Menimba Ilmu
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ratna Theresia (kanan) dan Clara Marsalina (kiri) belajar menggunakan lampu tempel pada malam hari di Rumahnya di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Rabu (29/11/2017). Belum masuknya aliran listrik membuat anak-anak belajar malam hari menggunakan penerangan seadanya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Sinar mentari menyinari pagi di Dusun Gorottai, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, saat empat anak bersemangat menuju sekolah mereka.

Empat siswa bersama warga menggunaka perahu kayu melintasi sungai menuju sekolahnya di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Siswa harus melintasi sungai menggunakan perahu kayu untuk menuju sekolahnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Empat siswa bersama warga menggunaka perahu kayu melintasi sungai menuju sekolahnya di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Siswa harus melintasi sungai menggunakan perahu kayu untuk menuju sekolahnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Guru dan warga menggendong beberapa siswa untuk melintasi jalan yang dipenuhi air untuk menuju sekolahnya di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Akses jalan di pedalaman yang belum baik memaksa siswa harus berjuang keras menuju sekolahnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Guru dan warga menggendong beberapa siswa untuk melintasi jalan yang dipenuhi air untuk menuju sekolahnya di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Akses jalan di pedalaman yang belum baik memaksa siswa harus berjuang keras menuju sekolahnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Namun, bukan hal mudah bagi Ratna Theresia (10), Antonius (10), Clara Marsalina (8), dan Paulus (7) untuk menuju sekolahnya. Mereka berempat harus melewati jalan berlumpur, melintasi sungai menggunakan perahu kayu, dan menembus hutan yang lebat.

Empat siswa ditemani gurunya melintasi hutan menuju sekolahnya di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Selain harus melewati sungai, siswa harus elintasi rimbunnya hutan untuk mencapai sekolah mereka. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Empat siswa ditemani gurunya melintasi hutan menuju sekolahnya di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Selain harus melewati sungai, siswa harus elintasi rimbunnya hutan untuk mencapai sekolah mereka. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Mereka berempat tampak tak kenal letih melintasi jalur menuju sekolahnya yang sangat berat tersebut. Baju seragam mereka pun harus ditaruh didalam tas lebih dahulu agar tidak kotor dikarenakan jalur yang berlumpur bila musim hujan tiba.

Ratna Theresia saat tiba di sekolahnya di Sekolah Uma Gorottai, Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Meskipun minim faasilitas sekolah, semangat siswa tetap tinggi dalam menuntut ilmu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ratna Theresia saat tiba di sekolahnya di Sekolah Uma Gorottai, Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Meskipun minim faasilitas sekolah, semangat siswa tetap tinggi dalam menuntut ilmu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sebuah tas milik siswa dijemur di depan rumah di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Rabu (29/11/2017). Walau dalam keterbatasan anak-anak Dusun Gorottai tetap semangat menimba ilmu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sebuah tas milik siswa dijemur di depan rumah di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Rabu (29/11/2017). Walau dalam keterbatasan anak-anak Dusun Gorottai tetap semangat menimba ilmu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Raut keceriaan tersimpul Setibanya di Sekolah Uma Gorottai, begitulah masyarakat sana menyebut sekolah yang didirikan oleh salah satu lembaga yakni Yayasan Citra Mandiri Mentawai. Tidak besar sekolah tersebut dengan luas 4x5 dan hanya ada dua ruang kelas dengan fasilitas yang tidak cukup memadai.

Antonius berada di depan Sekolah Uma Gorottai, di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Semangat belajar anak-anak Dusun Gorottai sangat tinggi walau berada di dusun pedalaman. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Antonius berada di depan Sekolah Uma Gorottai, di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Semangat belajar anak-anak Dusun Gorottai sangat tinggi walau berada di dusun pedalaman. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Saat jam pelajaran dimulai, keempat anak tersebut serius mencatat dan mendengarkan arahan dari seorang guru yang bernama Leperia (32). Leperia telah setahun lebih mengajar untuk anak-anak Dusun Gorottai.

Beberapa siswa mencatat pelajaran di dalam kelas Sekolah Uma Gorottai, di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Sekolah Uma Gorottai saat ini hanya memiliki empat orang murid, namun hal itu sudah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 72 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Beberapa siswa mencatat pelajaran di dalam kelas Sekolah Uma Gorottai, di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Sekolah Uma Gorottai saat ini hanya memiliki empat orang murid, namun hal itu sudah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 72 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Sekolah Uma Gorottai saat ini hanya memiliki empat orang murid, namun hal itu sudah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 72 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus.

Guru Leperia mengajar siswanya di dala kelas Sekolah Uma Gorottai, di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Guru dan sebuah lembaga kini telah memperjuangkan Sekolah Uma Gorottai mendapatkan nomor induk agar lulusannya dapat diakui dan dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Guru Leperia mengajar siswanya di dala kelas Sekolah Uma Gorottai, di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Guru dan sebuah lembaga kini telah memperjuangkan Sekolah Uma Gorottai mendapatkan nomor induk agar lulusannya dapat diakui dan dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kini Leperia bersama YCMM tengah memperjuangkan Sekolah Uma Gorottai mendapatkan nomor induk dari kantor Dinas Pendidikan kabupaten dengan tujuan lulusan sekolah ini bisa diakui dan melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP.

Bangunan Sekolah Uma Gorottai, di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Di bangunan dengan luas 4x5 meter ini, cita - cita keempat anak Dusun Gorottai dimulai. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bangunan Sekolah Uma Gorottai, di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Di bangunan dengan luas 4x5 meter ini, cita - cita keempat anak Dusun Gorottai dimulai. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 
Clara Marsalina belajar di dalam ruang kelasnya di Sekolah Uma Gorottai, di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Sekolah Uma Gorottai saat ini belum mendapatkan nomor induk dari kantor Dinas Pendidikan kabupaten Kepulauan Mentawai. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Clara Marsalina belajar di dalam ruang kelasnya di Sekolah Uma Gorottai, di Dusun Gorottai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Kamis (30/11/2017). Sekolah Uma Gorottai saat ini belum mendapatkan nomor induk dari kantor Dinas Pendidikan kabupaten Kepulauan Mentawai. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Berita Rekomendasi

Foto dan Teks : Irwan Rismawan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas