Gerakan Literasi Hasilkan Penelitian dan Produk Unggulan, Ini Contohnya
Avoteaman sendiri merupakan inovasi pemanfaatan Biji Alpukat sebagai bahan teh herbal.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pola pendidikan berbasis literasi diyakini mampu mengasah siswa untuk melahirkan berbagai macam ide atau gagasan penelitian.
Dimana, ketika ide tersebut dikembangkan dapat menghasilkan sebuah produk inovasi yang membanggakan.
Kepala SMAN 1 Matauli Pandan, Murdianto mengatakan, pola pendidikan literasi yang selama ini diterapkan disekolahnya, berbanding lurus dengan banyaknya ide penelitian yang dibuat oleh para siswa.
Baca: Ajaib, Tempat Jualan Ikan Keluarga Ini Tertimpa Pohon Besar, Tapi Semua Selamat
"Penguatan karakter melalui gerakan literasi mampu melahirkan ide-ide baru dari siswa," ujar Murdianto dalam keterangan tertulis, Rabu (21/2/2018).
Tidak sebatas ide atau gagasan penelitian, pihaknya juga mendorong para siswa untuk mengembangkan ide gagasan tersebut menjadi sebuah produk yang memiliki nilai dan fungsi.
Baca: Yudi Widiana Tidak Masalah Hak Politiknya Dicabut
Murdianto menekankan agar segala informasi yang didapat harus dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan.
"Dalam abad 21 ini, siswa harus mampu mengolah informasi menjadi ilmu pengetahuan dan menjadi kompeten untuk mengatasi masalah kehidupan," ujar Murdianto.
Adapun hasil penelitian dan inovasi produk yang berhasil diciptakan oleh siswa SMAN 1 Matauli Pandan adalah Avoteman dan Corncob Hand Sanitizer.
Avoteaman sendiri merupakan inovasi pemanfaatan Biji Alpukat sebagai bahan teh herbal.
Sementara Corncob Hand Sanitizer merupakan inovasi bonggol jagung menjadi bahan antiseptik tangan.
Kedua produk inovatif tersebut ternyata mampu memenangkan medali emas pada ajang Kaohsiung International Invention and Design Expo (KIDE) 2017, di Taiwan.
Kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh World Invention Intelectual and Property Association (WIIPA) itu diikuti oleh 20 negara dari lima benua.