Peserta SBMPTN Lahirkan Bayi Saat Ujian SBMPTN, Ini Kronologinya
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 dibuat heboh oleh seorang peserta di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Selasa (8/5/
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 dibuat heboh oleh seorang peserta di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Selasa (8/5/2018).
Peserta bernama IRF (18), asal Kabupaten Enrekang, melahirkan seorang bayi laki-laki di toilet saat mengerjakan ujian.
Dilansir Tribun-Video.com dari Tribun-Timur.com, Selasa (9/5/2018), awalnya Suri (41), petugas kebersihan kampus, mendengar suara tangisan lalu menemukan bayi berlumuran darah di toilet.
Baca: Fakta Kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Cekcok dengan Napi Teroris Hingga Petugas Terluka Parah
"Saat membuka penutup bak air kloset ditemukan seorang bayi laki-laki yang masih terlilit dengan ari-ari dan masih berlumuran darah yang disimpan dalam bak air," ujar Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Makassar, AKP Muh Warpa.
Sebelum bayinya ditemukan Suri pada pukul 12.00 Wita, IRF kedapatan petugas SBMPTN keluar-masuk toilet.
Baca: Tuai Cercaan Atas Blundernya, Kiper Persija Dapat Sanjungan Komentator Televisi Internasional
Ujian di ruang Pusat Bahasa sudah berlangsung selama 30 menit saat IRF 3 kali keluar-masuk toilet dengan kondisi meringis kesakitan dan wajah pucat.
"Dia ke toilet bolak-balik tiga kali. Yang ketiga kalinya tinggal agak lama, kurang lebih setengah jam," ujar Kepala Humas Unhas Ishaq Rahman.
Petugas SBMPTN kemudian tak mengizinkan IRF masuk ke ruangan pada sesi kedua.
Terlebih, terdapat bercak darah dan badannya basah, hingga kemudian ia diperiksa tim medis.
"IRF yang kondisi meringis kesakitan dan wajahnya pucat, petugas SBMPTN pun tidak membiarkan masuk ke dalam ruang ujian. Apalagi pada pakaian IF terdapat bercak darah dan dalam kondisi basah. Karena petugas lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan peserta SBMPTN. IF pun dianjurkan diperiksa kesehatannya oleh tim medis yang telah disediakan," katanya.
Bayi 1,4 kg yang telah ditemukan lalu diperiksa dan diakui IRF sebagai anaknya yang telah ia lahirkan di toilet.
IRF kemudian dipastikan tak akan lolos SBMPTN.
Hal tersbeut bukan karena ia melahirkan, tetapi karena tak mengikuti satu sesi ujian.
"Sesuai ketentuan, peserta SBMPTN untuk kelompok campuran wajib mengikuti ketiga sesi ujian," kata Ishaq.
Simak video di atas. (Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)