Menteri Agama Resmi Buka Kompetisi Sains Madrasah 2018 di Bengkulu: 528 Siswa Ikut Serta
Kini madrasah sudah jadi lembaga berwibawa, karena selain ia mampu bersaing dan menguasai sains
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin resmi membuka Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat nasional tahun 2018.
Pembukaan dilakukan di Gedung Gunung Bungkuk Serbaguna STQ, Bengkulu, Selasa (25/9/2018).
Dilaporkan, pembukaanKSM ini dikuti ribuan orang. Bahkan gedung yang berkapasitas sekitar 1.000 orang tak mampu menampung banyaknya peserta, sehingga banyak peserta terpaksa berdiri di luar gedung.
Pembukaan KSM juga dihadiri para pejabat, baik dari pusat hingga daerah. Tampak hadir Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Kamaruddin Amin dan jajarannya.
Hadir juga Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah serta sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Agama seluruh Indonesia
Dalam kesempatan ini, kendati Menag Lukman Saifuddin hanya membuka melalui video conference, namun hal itu tidak mengurangi antusiasme ribuan peserta.
Apalagi setelah peserta dihibur dengan teaterikal "Madrasah Hebat" yang seolah mampu menghipnotis ribuan peserta.
Teaterikal yang diperankan siswa-siswa madrasah yakni MTs Negeri 1, MTs Negeru 2, MAN 1, dan MAN 2 Provinsi Bengkulu itu mengisahkan perjalanan madrasah dari dulu hingga saat ini.
Dalam teaterikal bertajuk "Perjalanan "Madrasah" itu dipertunjukkan perjalanan madrasah dari masa lalu hingga saat ini.
Dalam teaterikal itu ditampilkan tentang persepsi masyarakat terhadap madrasah, yang di masa lalu cenderung diidentikkan dengan ketertinggalan.
Tidak hanya itu, madrasah juga dikonotasikan dengan kesan kumuh dan lusuh.
Namun persepsi itu perlahan tapi pasti mulai tergerus. Ini tidak lain karena banyaknya siswa madrasah yang meraih prestasi di berbagai ajang internasional, terutama dalam bidang sains.
Kondisi demikian yang kemudian mengangkat citra madrasah saat ini, sehingga madrasah menjadi berwibawa di mata masyarakat.
"Kini madrasah sudah jadi lembaga berwibawa, karena selain ia mampu bersaing dan menguasai sains, juga berhasil mencetak siswa-siswa yang berakhlakul karimah," ujar salah satu anggota teater itu.