Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belajar Online dan Interaktif Ala Generasi Z

Dalam konteks belajar, generasi Z cukup matang, mandiri dan banyak akal, khususnya dalam hal pemanfaatan teknologi

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Belajar Online dan Interaktif Ala Generasi Z
HandOut/Istimewa
ilustrasi belajar secara efektif di era digital. 

Bukan sekadar teks, yang ada kalanya sering membuat bosan, khususnya bagi generasi Z yang punya kebiasaan melihat layar.

Hal ini juga sejalan dengan karakter siswa, di mana ada yang bisa dengan cepat menerima materi pelajaran hanya dengan teks, tetapi tak sedikit pula yang akan lebih mudah paham jika materi pelajaran disampaikan dalam bentuk visual, auditory ataupun kinesthetic.

Sebagai contoh, materi pelajaran visual itu disampaikan dalam bentuk animasi atau video.

Untuk materi pelajaran auditory, disampaikan dalam bentuk cerita atau dongeng. Sedangkan kinesthetic, materi pelajaran diberikan dengan melibatkan gerakan.

Biasanya orang yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak sekadar membaca buku tetapi juga mempraktikkannya.

Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Semua itu dimungkinkan dengan cara belajar menggunakan perangkat digital atau secara online.

“Kebiasaan melihat layar ala generasi Z, menjadikan perangkat digital sebagai alat belajar yang ideal. Dengan perangkat digital, proses belajar juga bisa lebih interaktif, karena mereka tidak hanya bisa learning, tapi juga practice dan test,” ungkap Uffie.

Berita Rekomendasi

Dalam konteks belajar, generasi Z cukup matang, mandiri dan banyak akal, khususnya dalam hal pemanfaatan teknologi untuk membantu proses pembelajarannya.

Mereka tahu bagaimana mendidikdiri sendiri dan mencari informasi. Menurut penelitian yang dilakukan iiD, 52% generasi Z menggunakan Youtube dan media sosial untuk membantu mereka dalam mengerjakan tugas. 

“Kata kuncinya adalah mengarahkan generasi Z untuk menggunakan medium yang tepat untuk belajar. Mereka suka mencari informasi dari konten video ataupun berinteraksi dan mencari informasi maupun jawaban melalui media sosial, youtube atau google untuk mencari jawaban padahal materi yang ada di sana belum tentu sesuai dengan apa yang diajarkan di sekolah atau kurikulum. Inilah kenapa Extramarks mentransformasi materi pelajaran yang sesuai dengan kurikulum nasional ke dalam konten-konten yang disesuaikan dengan karakter siswa, yaitu visual, audio, dan kinesthetic. Lengkap dengan beragam tools yang memungkinkan interaksi antara siswa, guru, orangtua murid, dan sekolah,” kata Uffie.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas