Transformasi Wajah Baru Perpustakaan Nasional: Kenalkan Digitalisasi Kepustakaan ke Publik
Perpusnas akan menambah produk-produk dan layanan agar lebih dikenal luas masyarakat dari berbagai kalangan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) siap bertransformasi mengikuti kebutuhan dan perkembangan zaman.
Melalui upaya rebranding, Perpusnas akan menambah produk-produk dan layanan agar lebih dikenal luas masyarakat dari berbagai kalangan.
"Kami menyadari bahwa branding menjadi sangat penting, terutama branding Perpustakaan Nasional (Perpusnas)," ujar Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpusnas RI, Yoyo Yahyono dalam keterangannya.
Perpusnas ingin menjadi tujuan favorit untuk dikunjungi oleh berbagai kalangan masyrakat. Dalam hal ini anak-anak sampai oramgtua bisa senang ke gedung yang terletak di Jalan Merdeka Selatan.
"Salah satu layanan Perpusnas yang perlu lebih banyak diperkenalkan ke masyarakat terkait digitalisasi kepustakaan atau adaptasi dunia kepustakaan dengan teknologi seperti aplikasi baca dan e-book," kata Tenaga ahli komunikasi untuk rebranding Perpusnas, Otho Hernowo Hadi.
Otho menambahkan minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Data 2017 menyebutkan frekuensi membaca orang Indonesia masih sebatas tiga atau empat kali per minggu.
"Jumlah buku yang dibaca antara lima hingga sembilan buku per tahun serta frekuensi membaca antara tiga hingga empat kali per minggu dengan durasi antara 30 -59 menit per hari," kata Otho.