TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tesis selama ini kita pahami sebagai karya ilmiah dari mahasiswa program S2 sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Master atau Magister di bidang ilmu tertentu.

Tapi hebatnya siswa-siswi SMAN 8 Jakarta Selatan kelas XI, sudah dianjurkan membuat ‘Tesis’.

Sabar jangan komplain dulu. TeSIS yang dimaksud SMAN 8 Jakarta Selatan adalah singkatan dari Temu Sosial Ilmiah SMAN 8. 

Kepala Sekolah SMAN 8, Agusman Anwar SPd, Tesis ini bermula dari keprihatinan akan minimnya nilai-nilai kehidupan pada diri siswa.

Sejak tahun 2001, SMA Negeri 8 Jakarta menciptakan sebuah laboratorium sosial dan spiritual dalam bentuk kegiatan Temu Sosial dan Ilmiah SMA Negeri 8 Jakarta (TeSIS).

Pada tahun 2018 ini, SMA Negeri 8 Jakarta kembali menyelenggarakan TeSIS yang merupakan penyelenggaraan ke-17.

Meskipun secara teknis, sesuai dengan regulasi yang berlaku, inisiator kegiatan ini adalah orangtua siswa melalui komite SMA Negeri 8 Jakarta.

Baca: Gerebek Rumah Diduga Lokasi Bandar Sabu, Polres Bangkalan Tangkap 2 Remaja, Statusnya Pelajar SMK

“Saya selaku kepala sekolah mendukung sepenuhnya penyelenggaraan kegiatan TeSIS ini sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada peserta didik khususnya siswa kelas XI,” tutur Agusman Anwar Spd saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (13/12) lalu.

Masih menurutnya, Tesis rangkaian kegiatan yang terdiri dari pelatihan dan bimbingan penulisan ilmiah, pengambilan sample atau data dengan cara terjun ke lapangan sekaligus melakukan bakti sosial.

Dengan data yang telah didapat tersebut, kemudian diolah dianalisa dan disajikan dalam bentuk tulisan yang kemudian di presentasikan di depan penguji. Akan tetapi karya ilmiah ini dikerjakan secara kelompok dimana tiap kelompok beranggotakan 9 siswa.

“Tesis ini sudah dilakukan sejak tahun 2001. Tesis tahun 2018 ini diikuti oleh 352 siswa kelas XI dimana terdiri dari 8 kelas jurusan IPA dan 1 kelas jurusan IPS. Tahun ini Tesis dilakukan di Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Ciwidey Bandung,” ungkap Kepala Sekolah SMAN 8, Agusman Anwar SPd saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (13/12) lalu.

Masih menurutnya, para siswa akan berangkat menuju lokasi pengambilan data dan bakti sosial pada Jumat (14/12) dan pulang ke sekolah pada Senin (17/12).

“Di lokasi pengambilan data dan tempat kami melakukan bakti sosial kami akan tinggal di rumah-rumah warga. Jadi kami bisa belajar langsung dari mereka. Kami akan melakukan pekerjaan seperti beres-beres kamar, memebersihkan rumah, mungkin nyuci baju. Kami menyambutnya dengan gembira. Ini kegiatan yang seru,” tutur Timoty salah satu peserta Tesis yang juga Ketua OSIS SMAN 8.

Siswa anak-anak SMAN 8 secara kebetulan dianugerahi otak yang encer kalau soal mengajari calistung anak-anak bisa sendiri.

“Anak-anak SMAN 8 ini luar biasa. Kalau soal otak sih InsyaAllah. Tapi kita ingin menyiapkan generasi mendatang yang cerdas, terampil, tangguh dan peka sosial, “ tandas Retno Handayani, S.Psi., MSM, Ketua Panitia TeSIS 2018 SMAN 8 Jakarta.

Selain mendapat ilmu pengetahuan yang didapat dari sekolah juga mempunyai kepedulian terhadap lingkungan masyarakat.

Orangtua ingin para siswa mempunyai semangat ilmiah sehingga terbiasa dengan penulisan ilmiah yang akan banyak dijumpai saat kuliah. Selain itu untuk melatih kemampuan analitikal dengan kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan yang sistematis dan metodologis. Juga yang tak kalah pentingnya melatih keuletan dan kreatifitas .