Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dayalima dan the Oxford Society Indonesia Dorong Kualitas Pendidikan di Indonesia Bagian Timur

Forum komunikasi tersebut juga bertujuan untuk mendukung para lulusan SMA dan SMK di Indonesia Timur agar mampu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Dayalima dan the Oxford Society Indonesia Dorong Kualitas Pendidikan di Indonesia Bagian Timur
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Dayalima bersama the Oxford Society Indonesia berkolaborasi membahas peran masyarakat yang tinggal di Indonesia bagian Barat, lebih berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia bagian Timur di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (7/2/2019), dengan mengangkat tema Life Changing Education for East Indonesia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dayalima bersama the Oxford Society Indonesia berkolaborasi membahas peran masyarakat yang tinggal di Indonesia bagian Barat, lebih berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia bagian Timur.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (7/2/2019), dengan mengangkat tema Life Changing Education for East Indonesia.

Baca: Pengusaha Jangan Takut Investasikan Pendidikan untuk Karyawan

Forum komunikasi tersebut juga bertujuan untuk mendukung para lulusan SMA dan SMK di Indonesia Timur agar mampu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Billy Mambarasar, putra Papua dan mahasiswa pascasarjana di Universitas Oxford melihat hal ini sebagai mega program yang harus dijalankan bersama seluruh pemangku kepentingan di Indonesia.

Billy yang telah menggagas Kitong Bisa Foundation, berusaha melengkapi kemampuan yang diperlukan oleh pemuda-pemudi untuk bertransformasi menjadi para mahasiswa ataupun mahasiswi yang mandiri dan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia Timur.

Baca: KKIP Minta Kemenkeu Berikan Beasiswa Teknologi Pertahanan dan Keamanan

Diketahui, Indonesia yang sudah menjadi anggota dari G-20 dan bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia, masih kurang dalam tingkat produktivitas tenaga kerjanya, terutama di kawasan Indonesia Timur.

BERITA REKOMENDASI

Hal tersebut disebabkan oleh ketidakmerataan pendidikan dan kesempatan. Sehingga, membuat kesenjangan keahlian dan kemampuan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas