Dukung Kemristekdikti Dalam Pengembangan Guru Profesional di Era Digital
Terlebih dunia saat ini telah memasuki era industri 4.0 yang tak terpisahkan dengan digitalisasi di berbagai lini
Editor: Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Era digital telah memasuki berbagai sector dan industry, tanpa terkecuali bidang pendidikan di Indonesia.
Terlebih dunia saat ini telah memasuki era industri 4.0 yang tak terpisahkan dengan digitalisasi di berbagai lini.
Berangkat dari kondisi tersebut, PT Kreasi Sejahtera Teknologi, sebagai bagian dari Sejahtera Group ikut mendukung Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam mengembangkan profesionalisme guru di era digital.
Untuk itu Kreasi Sejahtera Teknologi (KST) berpartisipasi dalam Event, “International Seminar: ‘Professional Teacher Development in Digital Era for Making Indonesia 4.0.’” yang bertempat di Trans Luxury Hotel Bandung, Jawa Barat baru-baru ini.
Adapun para pembicara dalam seminar internasional ini di antaranya adalah Direktur Pembelajaran Kemenristekdikti, Prof. Dr. Ismunandar, Direktur Jenderal Pembelajaran & Kemahasiswaan Kemenristekdikti, dan Nick Hutton – Regional Director of Asia for D2L Brightspace.
Dalam pidato pembukaannya, Prof. Dr. Ismunandar, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti menegaskan signifikasi penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan.
Baca: Fokus Kerja Jokowi-Ma’ruf: Tenaga Kerja Era Digital Hingga Tiga Kartu Sakti
“Kita telah memasuki era digitalisasi dan industry 4.0. Karena itu sangat penting untuk para LPTK untuk dapat bisa menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas guru,” jelas Prof. Dr. Ismunandar.
Nick Hutton selaku Regional Director of Asia for D2L Brightspace, provider penyedia platform Learning Management System (LMS) pemimpin pasar nomor 1 di dunia, membawakan presentasi bertajuk Blended Learning in Teacher Professional Education.
Dalam materinya Hutton menyampaikan signifikansi penggunaan online Learning Management System (LMS) dalam proses belajar mengajar di era digital saat ini.
"Menjalankan Blended Learning melalui online LMS tidak menghilangkan peran guru. Sebaliknya, itu akan semakin menekankan pentingnya peranan guru untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi mahasiswa Indonesia," jelas Hutton.
Joseph Simbar selaku Director of Marketing and Sales Sejahtera Group menyampaikan bahwa acara ini dilandasi tujuan agar berbagai perguruan tinggi di Indonesia bisa mempersiapkan para guru sekolah di Indonesia untuk menyambut masa depan edukasi Indonesia dalam memasuki revolusi industry 4.0.
Baca: Hadapi Revolusi Industri 4.0, Jasa Marga Bangun Laboratorium Pengembangan Teknologi
“Sejahtera Group dalam acara ini mendapat kehormatan dari Kemristekdikti untuk menjadi narasumber dalam aspek Pengembangan Pendidikan Guru yang disampaikan oleh Nick Hutton," papar Joseph.
Joseph menerangkan, perusahaannya, KST, merupakan mitra eksklusif Brightspace di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1999, hingga kini Brightspace yang berkantor pusat di Ontario, Kanada telah menyediakan platform LMS yang mendukung pembelajaran online untuk 1.100 lembaga pendidikan, pemerintah dan sector swasta yang melayani hingga 20 juta pembelajar/siswa (users).
Di Indonesia, dengan platform LMS dari Brightspace tersebut KST menjalin kerja sama dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dalam menjalankan program Hybrid Learning Program Pendidikan Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab).