Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0, Prodi Magister PBI UNS Gelar Semnas Inovasi Pembelajaran
Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, Prodi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia UNS Gelar Seminar Inovasi Pembelajaran.
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pensisikan Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS) gelar Seminar Nasional.
Seminar Nasional bertajuk 'Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0' tersebut digelar Sabtu (7/9/2019) di Aula FKIP Pascasarjana UNS.
Hadir sebagai pembicara utama pada seminar ini adalah Prof. Andayani, M.Pd dan Dr. Bambang Cahyono, M.Pd.
Baca: Seminar soal Pembangunan Berkelanjutan dan Tourism Digelar di Bali
Baca: Gandeng Kodam Jaya, Waskita Gelar Seminar Kebangsaan
Adapun peserta yang mengikuti seminar ini kurang lebih 100 mahasiswa pascasarjana yang berasal dari berbagai daerah.
Tak hanya seminar belaka, dalam acara ini, sebagian mahasiswa juga menjadi pemakalah pendamping yang nantinya akan dijadikan Prosiding.
Dalam sambutannya sebagai ketua penyelenggara, Dr. Arif Setyawan, S.Hum., M.Pd mengatakan bahwa era revolusi industi 4.0 ini menjadi ihwal yang tak terelakkan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Kehadiran revolusi industri 4.0 ini tentu saja menjadi paradoks bagi era revolusi industri sebelumnya.
Salah satu ciri era revolusi industri 4.0 ialah semakin masif dan intensitasnya pendigitalisasian di berbegai sektor, mulai dari sektor industri, sektor pemerintahan, sektor jasa, dan lain sebagainya.
"Lailnya sektor-sektor yang lain, sektor pendidikan pun mengalami hal serupa, tuntutan era revolusi 4.0 menjadi kronik yang tak tertolakkan," ujar Arif Setyawan.
Baca: Seminar Nasional Majapahit Gali Nilai Sejarah untuk Indonesia ke Depan
Baca: PB HMI Gelar Seminar Nasional Bahas PKPU dan Kepailitan
Lebih lanjut, ia menungkapkan bahwa berdasarkan kenyataan tersebut, Prodi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia menyelenggarakan acara seminar ini.
Harapannya seminar ini dapat dijadikan sebagai wadah yang menampung berbagai peneltian dan pengembangan pendidikan yang inovatif solutif, khususnya terkait dengan pendidikan, bahasa, dan sastra Indonsia, sebagai sebuah upaya masyarakat pendidikan yang mampu menghadapi era revolusi industri 4.0
Benar saja, dalam penyampaiannya, Dr. Bambang Cahyono, M.Pd. selaku pembicara utama menyampaikan bahwa revolusi ini diperkirakan akan mengubah secara fundamental tatanan dan peradaban dunia, terutama di bidang tata ekonomi dan industri.
Penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas akibat perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin meyebabkan terjadinya disrupsi berbagai aktivitas manusia, tak terkecuali dalam bidang sastra dan pembelajarannya.
Pembelajaran sastra kini harus mampu memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan inovasi pembelajaran.
Baca: Kaligrafi Jepang Ternyata Bisa Meningkatkan Tren Bisnis Seseorang, Besok Seminar di Jakarta
Baca: Seminar Ketujuh, PTTEP dan CECT MM-Sustainability Beri Kesempatan UMKM Lokal Pekanbaru Adakan Bazar
Selain itu, pembelajaran sastra di era revolusi industri 4.0 harus menekankan pada pengembangan dimensi kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa.
"Hal ini dapat diwujudkan salah satunya dengan pembelajaran sastra yang apresiatif dan problematis," ujarnya. (*)