Sekolah Citra Kasih Don Bosco Kenalkan Jiwa Entrepreneurship ke Siswa Sejak Dini
SCK DB menerapkan pendidikan berbasis entrepreneurship dengan menitikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan melalui pembelajaran yang kreatif
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jiwa entrepreneurship dinilai penting untuk ditanamkan ke anak sekolah demi mencetak para entrepreneur baru di Indonesia kelak ketika mereka beranjak dewasa.
Sekolah dinilai sebagai wahana yang tepat untuk memperkenalkan jiwa kewirausahaan tersebut melalui konsep kurikulum yang disusun sedemikian rupa.
Konsep ini dijalankan Yayasan Ciputra Pendidikan di sejumlah sekolah yang dikelolanya di berbagai kota di Tanah Air, termasuk yang terbaru yang kini dijalankan di Sekolah Citra Kasih Don Bosco (SCK DB) di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan,
Di sekolah yang dikelola bekerja sama dengan Sekolah Don Bosco ini SCK DB menerapkan pendidikan berbasis entrepreneurship dengan menitikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Di acara bincang edukasi bertema “Nurturing Entrepreneurship Learning with Academic Excellence for 4.0 Generation” yang digelar di Hall Sekolah Citra Kasih Don Bosco, Sabtu (26/10/219), School General Manager SCK DB Boedi Tjusila mengatakan, entrepreneurship mendorong siswa memiliki keterampilan, inovasi, dan kreativitas.
Baca: Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas: Ada Menteri Not Right Man In The Right Job, Siapa Saja Mereka?
"Anak kami ajarkan financial literacy. Mereka diajari mengelola uang, menciptakan sesuatu yang betul betul baru atau memberikan added value dari sesuatu yang sudah ada," ujarnya.
Baca: Cerita Jonan Jelang Lengser dari Menteri, Istri Tanya, Nanti Mau Ngomong Apa Udah Siap Belum?
Siswa di sekolah ini juga diberikan project project bisnis untuk menantang jiwa kewirausahaan mereka.
"Misalnya, kita ajarkan business process, bagamana memanfaatkan media sosial untuk marketing. Ini diberikan saat mereka duduk di bangku SMA. Tapi sejak TK anak diajari mengenal dirinya sendiri, mengenali talent yang dimiliki," imbuhnya.
Baca: Tangis Susi Pudjiastuti Pecah Saat Pulang Kampung ke Pangandaran, Ribuan Warga Menyambutnya
Dalam seminggu, pelajaran entrepreneurship ini diberikan selama 2 jam pelajaran. "Ini sesuai dengan obsesi Pak Ci (pendiri grup Ciputra) untuk menghadirkan 2 juta entrepreneur dan sebagai kontribusi pada bangsa dan ini yang membedakan kami dengan sekolah lain selain kami juga mendorong prestasi akademik siswa," beber Boedi.
Dia menambahkan, entrepreneurship memiliki peran tinggi dalam pembangunan perekonomian Indonesia dan bisa menjadikan Indonesia akan memiliki pondasi ekonomi yang kuat dan kokoh.
Entrepreneurship juga menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia saat ini.
"Kami memantik dan menumbuhkan prestasi akademik dan kreatifitas anak-anak agar dapat berinovasi dan memiliki daya saing terlebih untuk menyongsong industri 4.0,” ungkapnya.