Sejarah PGRI, Berawal dari Semangat Perjuangan Para Guru Pribumi Zaman Kolonial Belanda 1912
Persatuan Guru Republik Indonesia (disingkat PGRI) adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya berprofesi sebagai guru.
Penulis: Haris Chaebar
Editor: Adya Rosyada Yonas
TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Guru Republik Indonesia (disingkat PGRI) adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya berprofesi sebagai guru.
Organisasi ini didirikan dengan semangat perjuangan para guru pribumi zaman Belanda, pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Persatuan Guru Republik Indonesia dipimpin oleh Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M. Pd sejak 30 Januari 2017.
Kantor Persatuan Guru Republik Indonesia terletak di Jl. Tanah Abang III No. 24, 10160 Jakarta, Indonesia.
Baca: Deretan Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2019, Bisa Dikirim ke Guru atau Status Medsos
Baca: Lirik Hymne Guru Ciptaan Sartono, Cocok Dinyanyikan Saat Peringatan Hari Guru Nasional 25 November
Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru-guru bangsa Indonesia.
Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri atas para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.
Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda, mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.
Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial, dan latar belakang pendidikan yang berbeda.
Sejalan dengan keadaan itu, maka di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru antara lain; Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB).