Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikatan Guru Indonesia Minta UN Dihapus Mulai 2020, Murid Menjawab Soal UN Belum Tentu Kuasai Materi

Wakil Sekjen Ikatan Guru Indonesia Yuche Yahya Sukaca meminta Ujian Nasional (UN) dihapus mulai tahun 2020.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Ikatan Guru Indonesia Minta UN Dihapus Mulai 2020, Murid Menjawab Soal UN Belum Tentu Kuasai Materi
Tangkapan Layar KompasTV
Wakil Sekjen Ikatan Guru Indonesia, Yuche Yahya Sukaca 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekjen Ikatan Guru Indonesia Yuche Yahya Sukaca meminta Ujian Nasional (UN) dihapus mulai tahun 2020.

Padahal rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menerapkan Asesmen Kompetensi Minimum sebagai pengganti Ujian Nasional akan dilakukan masih tahun 2021 mendatang.

"Kalau bisa kami mengusulkan bukan tahun depan tapi sesegera mungkin. Kalau bisa tahun ini," ungkap Yuche Yahya Sukaca, dilansir dari Youtube KompasTV pada Kamis (12/12/2019).

Menurut praktisi pendidikan tersebut adanya UN sebetulnya mengubah pola pendidikan siswa menjadi tidak menguasai materi pelajaran.

Lebih lanjut, UN hanya membuat siswa mengajarkan bagiamana cara menjawab soal dengan benar.

"Siswa akan berlomba-lomba bagaimana caranya sehingga dia bisa menjawab soal itu dengan benar," kata Yuche.

Hal ini pun menurutnya tak jauh berbeda dengan guru yang mengajar.

Berita Rekomendasi

"Guru pun sama. Jadi guru sudah terpola 'Oh ada kisi-kisi seperti ini'. Pengajaran guru pun jadi sangat terbatas, hanya khusus untuk kisi-kisi tersebut."

"Dan guru hanya mengajari kalau ada pertanyaan seperti ini, jawabannya seperti ini," jelas Yuche.

Dalam hal ini guru kurang bisa bereksplorasi secara maksimal dalam memilah pengajaran atau kompetensi mana yang tepat untuk muridnya.

Menurut Yuche, murid yang dapat menjawab soal dalam UN belum tentu telah menguasai materi pelajarannya itu.

"Karena bisa jadi soal-soalnya itu sudah didrill (didistribusikan) dulu sama gurunya. Jadi dia tidak berkompeten. Tapi dia hanya sekedar mengingat," paparnya.

Yuche mengungkapkan mendukung sekali adanya Asesmen Kompetensi dalam kebijakan yang dicanangkan Nadiem Makarim.

Asesmen kompetensi minimum bukanlah untuk mengevaluasi prestasi murid, namun untuk melihat kualitas sekolah.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas