Program Edukasi Gizi Frisian Flag dan Kemendikbud-BPOM Latih 1.300 Guru di 20 Kota
Program ini dinyatakan berhasil mengedukasi 1.300 guru di 20 kota Indonesia yang difokuskan pada sosialisasi keamanan pangan ke kalangan siswa SD.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Frisian Flag bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pusat, menuntaskan Program Edukasi Gizi Gerakan Nusantara 2019 (GerNUS 2019) yang telah berlangsung selama 100 hari.
Program ini dinyatakan berhasil mengedukasi 1.300 guru di 20 kota Indonesia yang difokuskan pada upaya peningkatan mutu pendidikan dan sosialisasi keamanan pangan ke kalangan siswa sekolah dasar.
Program ini menyasar 750 sekolah dan 387.454 siswa yang terpapar kegiatan edukasi langsung di sekolah.
Di program ini, Frisian Flag Indonesia (FFI) melalui GerNUS 2019 menggelar bimbingan teknis untuk pendalaman materi pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta perilaku gizi dan kesehatan yang baik, bagi 347 sekolah dan diikuti lebih dari 500 peserta yang terdiri dari guru, kepala sekolah dan penanggung jawab kantin sekolah dasar.
Bimbingan teknis ini mencakup Bimbingan Teknis UKS, Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu SD, dan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan.
Pemanfaatan media digital juga merupakan agenda utama pada kegiatan GerNUS 2019.
Sejak September 2019, program ini melakukan kegiatan pelatihan digital kepada para guru dengan pemanfaatan media digital lewat platform www.frisianflag-edukasigizi.com dan pelatihan tatap muka atau video tutorial dengan 1.300 guru telah mengakses secara online.
Baca: BPOM Gandeng 6 Anggota Asosiasi e-Commerce Indonesia Berantas Peredaran Obat Ilegal
Andrew F. Saputro Corporate Affairs PT Frisian Flag Indonesia daalm keterangan pers tertulisnya mengatakan, penyelenggaraan GerNUS 2019 ini memanfaatkan media digital, mendapat perhatian khusus dari guru, dan tepat sesuai arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyerukan hal serupa.
Yaitu untuk memberikan ‘bantuan’ kepada guru dalam menjalankan tugasnya.
"Pemanfaatan media digital yang tepat akan menyulut kreatifitas dan semangat berinovasi dalam menyampaikan materi didik,” ungkapnya.
Peran teknologi informasi dan pemanfaatan media digital dipercaya dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan menjawab tantangan geografis Indonesia.
Media digital dapat membantu guru yang tinggal di remote area untuk memutakhirkan pengetahuannya.
Di program ini FFI bekerjasama dengan pakar edukasi digital Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA dengan memperkenalkan aplikasi pendidikan gizi yang dapat diakses para guru dimana saja melalui www.frisianflag-edukasigizi.com.
Prof Eko Indrajit menyatakan, era digital pedagogy perlu untuk terus di penetrasikan kepada guru dan murid saat ini.
"Studi menyatakan bahwa penggunaan teknologi digital kontemporer dalam proses belajar mengajar memiliki manfaat yang luar biasa dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dengan cepat dan akurat," ungkap Prof Eko.
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud Dr. H. Khamim, M.Pd. optimis atas dukungan swasta terhadap peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
“Kami menghargai upaya pihak swasta yang membantu memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru," ungkap Khamim.
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si. melihat inisiatif di program ini untuk meningkatkan sosialisasi dan pemahaman tentang keamanan pangan sangat positif, dan membantu perluasan dan penguatan pemahaman tentang keamanan pangan.
“Program Edukasi Gizi GerNUS 2019 bersama BPOM sengaja memuat sosialisasi keamanan pangan dan bersama meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak-anak tentang pangan yang aman,” ujar Reri.