Bagaimana Cara Mendaftar Universitas di Tengah Pandemi Covid-19?
Sejumlah universitas telah meluncurkan solusi pendaftaran kuliah instan lewat aplikasi mobile.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir semua sektor kehidupan tak terkecuali sektor pendidikan.
Untuk siswa sekolah menengah atas, selain harus melakukan kegiatan pembelajaran di rumah tanpa tatap muka dengan guru, kini juga menghadapi tantangan saat mendaftar perguruan tinggi di tengah peraturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah lulusan SMA dan SMK yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi masih di bawah 60% setiap tahunnya.
Dampak pandemi Covid-19 diperkirakan juga bisa membuat jumlah mahasiswa baru menurun tahun ini.
Hal tersebut juga diakui Jaya Suteja, Perwakilan Penerimaan Mahasiswa Baru di Universitas Surabaya (UBAYA).
Dia menjelaskan bahwa akses perguruan tinggi untuk siswa-siswi yang diwajibkan tinggal di rumah menjadi terkendala. Ia mengutarakan dua contoh kendala yang dialami pendaftar.
“Pertama, kurangnya akses informasi dan konsultasi seputar perguruan tinggi yang diminati karena berhentinya acara sekolah, seperti pameran pendidikan. Kedua, sulitnya melengkapi dokumen sebagai syarat pendaftaran mahasiswa baru. Apalagi di tengah PSBB, siswa kesulitan dalam mengirimkan rapor secara langsung,” ungkapnya.
Padahal, keberlangsungan jenjang pendidikan sangat krusial.
“Penting bagi lulusan SMA atau sederajat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, sehingga generasi muda tetap meraih karir di masa depan yang lebih baik, sekalipun saat ini sedang dihadapkan dengan bencana nasional pandemi COVID-19,” ujar Gunardi Lie, Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara.
Lalu bagaimana cara alternatif mendaftar ke universitas di tengah pandemi covid-19?
Sejumlah universitas telah meluncurkan solusi pendaftaran kuliah instan lewat aplikasi mobile.
Soal kondisi ini, Universitas Tarumanegara (Untar), UBAYA, dan 150 kampus lainnya mengambil inisiatif mentransformasikan sistem pendaftaran memakai aplikasi mobile goKampus.
Lewat aplikasi ini mahasiswa baru bisa mendaftar, mengelola status kemahasiswaan, sampai berkesempatan untuk mendapatkan dana pendidikan yang membantu meringankan biaya kuliah.
Siswa cukup upload atau mengambil foto rapor, lalu akan diverifikasi melalui sistem goKampus.
Siswa yang belum memiliki foto cetak 3x4 juga bisa mendaftar dengan menggunakan foto selfie di handphone. Semua hal ini dapat dilakukan secara instan lewat aplikasi mobile goKampus.
“Bagi penyelenggara perguruan tinggi, tahun 2020 adalah tahun yang unik, di mana universitas dituntut beradaptasi dan harus tetap menjamin kelangsungan pendidikannya di tengah pandemi Covid-19,” jelas Gunardi.
“Oleh karena itu kepada generasi muda sebagai generasi Z yang selalu menghabiskan waktu dengan gadget-nya, pendaftaran mahasiswa baru melalui aplikasi mobile adalah satu-satunya solusi yang dapat dilakukan. Kami, Universitas Tarumanagara senang dapat bekerjasama dengan tim goKampus yang menyediakan solusi tersebut dan dalam waktu yang sangat cepat merespon kebutuhan generasi Z.” katanya.
Satu fitur tambahan yang juga diluncurkan berbagai universitas bersama goKampus ialah Instant Approval, di mana calon mahasiswa yang mendaftar cukup upload rapor di aplikasi mobile, dan langsung menerima keputusan penerimaan dari universitas melalui aplikasi goKampus dalam waktu satu jam, berbeda dengan cara biasa yang butuh waktu tunggu berminggu-minggu.
Fitur Instant Approval juga memberikan manfaat tambahan yakni biaya pendaftaran gratis, sehingga calon mahasiswa tidak lagi diwajibkan membayar formulir pendaftaran untuk setiap submisi.
“Sistem Instant Approval ini merupakan transformasi digital yang konkret untuk pendaftaran kuliah paling cepat dan paling murah di Indonesia,” kata Nathanael Santoso, CEO goKampus.
“Ini adalah salah satu inisiatif kami agar semua siswa lulusan SMA SMK bisa mendapatkan akses perkuliahaan dengan aplikasi mobile. Lewat goKampus, siswa bisa mendapatkan layanan perkuliahan digital mulai dari pendaftaran banyak universitas hanya dalam satu kali proses, mendapat beasiswa, mengurus kegiatan kampus, sampai mendapat magang dan kerja setelah lulus kuliah,” paparnya.
Selain Untar dan UBAYA, goKampus juga telah bekerja sama dengan lebih dari 150 kampus lainnya di Indonesia.
“Dengan merangkul solusi teknologi dengan goKampus, pihak universitas juga ikut mendukung program pemerintah untuk mengurangi resiko penularan virus Corona, sebab semua proses, baik dari sisi siswa maupun universitas , dapat dilakukan secara mobile tanpa kontak fisik,” jelas Nathanael.
Secara total, sudah lebih dari 140.000 siswa yang menggunakan fitur goKampus untuk berbagai keperluan kemahasiswaan. Fitur Instant Approval pun mendapat sambutan hangat di masa pandemi.
Hingga kini, sudah lebih dari 4.000 siswa mendaftar kuliah menggunakan fitur Instant Approval lewat goKampus mobile app.