Ketua IGI Apresiasi Semangat Guru Asal Sumenep yang Datangi Satu-satu Rumah Siswanya, Tapi. . .
Ketua Umum IGI Ramli Rahim mengapresiasi apa yang dilakukan Avan Fathurrahman guru asal Sumenep yang viral akan dedikasinya mengajar di masa pandemi.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mengapresiasi apa yang dilakukan Avan Fathurrahman, guru asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang viral akan dedikasinya mengajar di masa pandemi virus corona Covid-19.
Avan terpaksa mendatangi rumah tiap siswa untuk memberi pelajaran lantaran tidak semua anak didiknya memiliki smartphone untuk melakukan pembelajaran online.
Bahkan, tidak semua keluarga muridnya memiliki televisi untuk mengakses pembelajaran yang disediakan TVRI.
"Kami sangat mengapresiasi, apa yang dilakukan beliau adalah semangat yang luar biasa untuk anak didiknya," ujar Ramli kepada Tribunnews, Minggu (19/4/2020).
"Semangatnya lebih dari guru," imbuhnya.
Namun Ramli mengungkapkan apa yang dilakukan Avan sangatlah berisiko.
Baca: Ketentuan UAS dan Kenaikan Kelas Selama Masa Pandemi Covid-19, Tak Perlu Ukur Ketuntasan Kurikulum
"Persoalannya dalam situasi Covid-19 saat ini beliau sangat berpotensi menjadi carrier (pembawa virus) dan menularkan orang lain, apalagi dengan mendatangi rumah satu per satu," ungkapnya.
Menurut Ramli, dalam keadaan tertentu apa yang Avan lakukan lebih membahayakan daripada mengumpulkan siswa.
"Kami menghargai semangatnya, tapi keadaan seperti ini sangat riskan, jauh lebih berbahaya daripada mengumpulkan siswa," ucap Ramli.
Ramli menyebut, jika daerah tempat Avan mengajar belum ada kasus yang berkaitan dengan Covid-19, mengumpulkan murid untuk kegiatan belajar mengajar memungkinkan untuk dikumpulkan.
"Kecuali daerah tersebut belum ada virus, memungkinkan untuk mengumpulkan siswa berjarak 2 meter kemudian beliau ngajar itu sangat bagus, tidak masalah," ujarnya.
Namun, hal itu harus dikoordinasikan dengan pemangku kebijakan setempat.
"Tergantung pemerintah setempat," ungkap Ramli.
"Kalau zona merah, mengumpulkan pun sudah tidak bisa," imbuhnya.