TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Di tengah masa pandemic Virus Corona, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuka peluang lebih besar bagi lulusan sekolah menengah yang tetap optimistis melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Hal itu dibuktikan dengan ditingkatkannya daya tampung mahasiswa baru di program studi Sarjana Terapan (S.Tr) Teknologi Rekayasa Instrumentasi.

Tahun lalu, daya tampung prodi ini dibuka hanya untuk 90 mahasiswa baru saja. Namun kini, ITS meningkatkan daya tampungnya sebesar 45 persen menjadi 130 orang.

Artinya, peluang bagi lulusan SMA/SMK/sederajat lebih terbuka lebar di tahun ini.

Program studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi ini menyelenggarakan pendidikan di tingkat sarjana berbasis vokasi.

Baca: Peringatan Dini Cuaca BMKG, Minggu 17 Mei 2020: Waspada Cuaca Ekstrem di 30 Wilayah

Kurikulum yang dirancang di program pendidikan vokasi ini lebih mengedepankan keterampilan dibandingkan teori.

Sehingga ada beberapa perbedaan dari program studi berbasis akademik di lingkungan ITS lainnya yang memiliki porsi pembelajaran teori 60 persen dan praktik 40 persen.

Di program studi Sarjana Terapan (S.Tr) Teknologi Rekayasa Instrumentasi, porsi pembelajarannya teori 40 persen dan praktik 60 persen.

Dengan konsep pendidikan yang sedemikian, diharapkan para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tak lagi ragu untuk melanjutkan pendidikannya di tingkat perguruan tinggi.

Periode pendaftaran mahasiswa baru untuk vokasi ITS telah resmi dibuka sejak 11 Mei 2020 dan diawali untuk jalur prestasi.

Terdapat dua kelompok yang dapat mendaftar melalui jalur prestasi ini, yakni kelompok I untuk siswa berprestasi dari SMK dan kelompok II untuk siswa berprestasi dari SMA/MA.

Pendaftaran jalur prestasi ini hanya akan dibuka hingga tanggal 29 Mei 2020 mendatang.

Jalur prestasi ini bukan hanya diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang menonjol di bidang akademik, namun juga yang menonjol di bidang organisasi, minat dan bakat.

Baca: Pria Sebatang Kara Meninggal Mendadak di Rumahnya, Warga Tak Berani Mendekat

Humas Departemen Teknik Instrumentasi, Sefi Novendra Patrialova, S.Si., M.T. menjelaskan bahwa calon mahasiswa yang masuk dalam kriteria berprestasi yakni siswa-siswi dengan ranking 1-15 di sekolah, pernah memenangi kompetisi/lomba, pernah menjadi pengurus OSIS atau aktif dalam kepanitiaan kegiatan di sekolah.

Tak hanya itu, Sefi juga mengungkap keistimewaan di jalur prestasi ini.

"Jalur ini juga diperuntukkan bagi para Hafidz/Hafidzah. Kami sangat mengapresiasi dan memberikan peluang istimewa bagi siswa-siswi penghafal Alquran," kata dia.

Calon mahasiswa yang tak berkesempatan di jalur prestasi tak perlu khawatir. Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi ITS juga memiliki jalur pendaftaran kelompok III (jalur reguler) dan kelompok IV (jalur mandiri).

Pendaftaran untuk kedua kelompok ini dibuka pada 20 Juli 2020 hingga 7 Agustus 2020.

Menjelaskan Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi, Sefi menyebut program studi ini sebenarnya telah eksis di ITS sejak tahun 1995.

Saat itu program studi ini berada di bawah naungan departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri ITS dengan nama program studi D-III Teknik Instrumentasi.

Baca: Andien Aisyah Lahirkan Anak Kedua Lewat Proses Persalinan Water Birth Lagi, Ini Nama Uniknya

Kemudian pada tahun 2011, prodi ini berubah nama menjadi D-III Metrologi dan Instrumentasi.

Seiring dengan perubahan struktur organisasi di lingkungan ITS pada tahun 2017, D-III Teknik Instrumentasi dialihkan di bawah naungan Departemen Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi.

Dan mulai tahun 2019, prodi ini tak lagi menyelenggarakan program diploma tiga dan ditingkatkan menjadi program studi di tingkat sarjana terapan.

Keilmuan teknik instrumentasi merupakan cabang ilmu dan penerapan dari keilmuan teknik fisika, khususnya berkaitan dengan pengukuran, pengendalian proses dan safety.

Prodi S.Tr Teknologi Rekayasa Instrumentasi membekali calon lulusan dengan kemampuan rekayasa basic science dan teknologi di bidang engineering (keteknikan), sehingga lulusan mampu bersaing di berbagai bidang industri.