Pengamat Nilai Bidang Pendidikan Harus Siap Hadapi New Normal: Adaptasi Cepat dan Tepat adalah Kunci
Pengamat pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta Prof Dr Harun Joko Prayitno MHum memberikan tanggapannya terkait pendidikan new normal.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pendidikan menjadi satu di antara bidang yang terdampak akibat pandemi virus corona yang melanda Indonesia.
Seluruh pembelajaran pun berganti menjadi daring atau online untuk menekan penyebaran Covid-19 semakin meluas.
Kendati demikian, seiring berjalannya waktu, beberapa daerah 'zona hijau' sudah bersiap menerapkan kehidupan new normal.
Sekolah dan kampus pun menjadi salah satu yang dipersiapkan untuk menjalani kehidupan new normal.
Lantas bagaimana kehidupan new normal bagi para pelajar di tengah pandemi corona yang masih ada?
Pengamat pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Dr Harun Joko Prayitno MHum turut memberikan pandangannya.
Baca: Kemendikbud: Kurikulum Pendidikan Vokasi Harus Beradaptasi dengan New Normal
Menurut Harun, semua bidang pendidikan harus siap untuk menghadapi fase kehidupan new normal.
"Pendidikan harus siap untuk new normal karena pembelajaran masih terus berlangsung."
"Jadi memang masalahnya bukan siap tidak siap, tetapi harus siap."
"Oleh karena itu (semua bidang pendidikan, red) harus beradaptasi dengan cepat," ujar Harun saat dihubungi Tribunnews, Rabu (27/5/2020).
Dalam tahapan kehidupan new normal di bidang pendidikan, Harus menilai, kecepatan dan ketepatan adaptasi merupakan kunci penting.
Seperti aturan-aturan dalam kehidupan new normal harus ditanamkan secara sungguh-sungguh kepada para siswa.
Baca: Kapan Masuk Sekolah Menurut Menteri Pendidikan? Nadiem Makariem Tunggu Keputusan Gugus Tugas
Aturan tersebut di antaranya menjaga kebersihan, seperti disiplin mencuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak, dan menerapkan PHBS (pola hidup bersih sehat).
"New normal dalam dunia pendidikan itu bukan berarti dalam pembelajaran langsung dimulai."