Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 SD: Tema 5 Halaman 95-97 Pembelajaran 6
Berikut pembahasan dan kunci jawaban buku tematik kelas 5: tema 5 halaman 95-97 berjudul tentang Semangat Gotong Royong.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Simak kunci jawaban buku tematik kelas 5: tema 5 halaman 95, 96 , dan 97 berjudul tentang Semangat Gotong Royong.
Tema 5 dalam buku tematik kelas 5 ini mengusung judul mengenai semangat gotong royong.
Siswa SD kelas 5 diajak untuk belajar mengenai bagaimana gotong royong dapat merajut semangat kekeluargaan.
Berikut pembahasan mengenai materi buku tematik Tema 5 kelas 5 SD/MI yang mengusung topik mengenai gotong royong.
Baca: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 3 SD Tema 3 Subtema 4 Pembelajaran 1 Halaman 177 178 180 181 182
Baca: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 1 Subtema 4 Pembelajaran Kelas 3 SD Halaman 175, 176, 178
Ayo Membaca
Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini, sebelumnya siswa diminta untuk membaca materi di buku tematik pada halaman 94.
Merajut Semangat Kekeluargaan dan Gotong Royong
“Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu sesama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua.” Demikianlah penggalan pidato Presiden Soekarno yang disampaikan dalam Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 untuk menjadikan gotong royong sebagai landasan semangat membangun bangsa.
Gotong royong merupakan sebuah kegiatan bersama yang bertujuan mencapai kemajuan bersama. Gotong royong telah menjadi kepribadian bangsa dan budaya semenjak dahulu. Budaya ini telah ada sebelum Indonesia merdeka dan telah berakar di dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan tolong-menolong. Dengan demikian, rasa persatuan dan kesatuan nasional terus terbina.
Lalu, bagaimana dengan semangat kekeluargaan? Keluarga dapat dilihat sebagai mereka yang memiliki hubungan darah dengan kita. Namun, sikap kekeluargaan yang ada di Indonesia, tidak semata-mata didasarkan pada hubungan darah. Sikap saling menyayangi, saling mengasihi, melindungi, merasa saling memiliki, turut merasakan penderitaan saudara sebangsa dan setanah air, merupakan contoh dari sekian banyak sikap kekeluargaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dulu kala.
Di tengah terpaan modernisasi, penting bagi kita sebagai generasi penerus bangsa untuk tetap menjaga dan memelihara semangat kekeluargaan dan gotong royong yang menjadi bagian dari kehidupan kita. Dengan mempertahankan semua sikap positif ini, persatuan dan kesatuan NKRI akan selalu terjaga dan terpelihara.
Sumber :
Subekti, Ari (2017). Tema 5 Ekosistem Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Jawaban Halaman 95-96
1. Lengkapi tabel pada buku
Lingkungan Sekolah:
- Gotong royong dalam membersihkan lingkungan
- Membentuk keompok yang mengerjakan tugas kelompok bersama-sama
- Mengadakan voting untuk memilih ketua kelas
- Patungan uang untuk membantu warga sekolah yang tertimpa kesusahan
- Menjaga kerukunan antar warga sekolah
Lingkungan Rumah:
- Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti membersihkan rumah
- Mengadakan musyawarah untuk membahas sesuatu
- Saling membantu untuk mengurusi masalah anggota keluarga yang sakit
- Bersedia membagi makanan sama rata meski jumlahnya sedikit dan seadanya
- Bersama-sama mencari barang milik salah satu anggota keluarga yang hilang
2. Melakukan wawancara
Tulis hasil wawancara yang kamu lakukan bersama kelompokmu mengenai tema gotong royong serta kekeluargaan.
3. Mendiskusikan Hasil Wawancara
Diskusikanlah hasil buah pikirmu dan hasil wawancara yang telah kalian lakukan.
a. Apakah hubungan antara NKRI dengan semangat kekeluargaan dan gotong royong?
Semangat kekeluargaan dan gotong royong merupakan kunci terwujudnya persatuan dan kesatuan NKRI sehingga keutuhan bangsa terjaga.
b. Bagaimana cara memperkuat semangat kekeluargaan dan gotong royong?
Dengan menumbuhkan kesadaran bahwa seorang individu tidak mampu hidup sendiri.
Suatu saat seorang individu pasti membutuhkan orang lain.
Dan manfaat dari semangat kekeluargaan dan gotong royong yaitu tujuan dapat dicapai lebih mudah dan cepat karena dilakukan bersama-sama.
4. Mempresentasikan Hasil Wawancara
Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas secara bergantian.
Pastikan untuk mendengarkan hasil diskusi kelompok yang lain dengan saksama.
Baca: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 4 SD Halaman 21, 23, 24, 25 dan 26 Subtema 1 Pembelajaran 3 Buku Tematik
Baca: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Halaman 32 33 34 35 36 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 5
Jawaban Halaman 97
1. Menurut pendapatmu, apakah yang dimaksud dengan gotong royong?
Gotong royong adalah upaya untuk mencapai suatu tujuan yang dilakukan bersama-sama.
2. Adakah kegiatan gotong royong yang sering kamu lakukan? Jelaskanlah.
Ikut serta dalam menyelesaikan tugas kelompok, melaksanakan tugas piket bersama kelompok piket kelas saya.
3. Bagaimana dengan kegiatan gotong royong di sekolah dan sekitar rumah tinggalmu?
Sekolah :
Gotong royong membersihkan lingkungan sekolah, gotong royong mengerjakan tugas kelompok, dan gotong royong untuk menyelenggarakan acara sekolah.
Rumah :
Kerja bakti membersihkan lingkungan, gotong royong membantu warga yang mengadakan hajatan, dan gotong royong mengurusi pemakaman warga yang meninggal dunia.
4. Menurutmu, bagaimana cara untuk meningkatkan semangat gotong royong dan kekeluargaan di sekolahmu?
Caranya adalah dengan menumbuhkan kesadaran bahwa sesama warga sekolah saling membutuhkan, bahwa hubungan keluarga tidak harus ada ikatan darah, dan bahwa semangat gotong royong dan kekeluargaan menjadi salah modal untuk memajukan sekolah.
5. Apakah kegiatan piket kelas merupakan contoh penerapan semangat gotong royong? Jelaskan alasanmu.
Iya, karena piket kelas dikerjakan secara bersama-sama oleh anggota kelompok yang telah dibentuk.
Pembentukan kelompok piket kelas menjadi tujuan semua warga sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
*) Disclaimer: Kunci jawaban tersebut hanya sebagai panduan untuk orangtua mengoreksi jawaban anak.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)