Reverse: Gerakan Sosial Mahasiswa Soal Isu Keberlanjutan Alam dan Lingkungan di Tengah Pandemi
Reverse merupakan event yang dihasilkan dari matakuliah Social Design di Visual Communication (VCD) Umiversitas Ciputra.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Reverse merupakan event yang dihasilkan dari matakuliah Social Design di Visual Communication (VCD) Universitas Ciputra.
Pada mulanya matakuliah ini memiliki tujuan untuk melatih kepekaan mahasiswa terhadap kondisi sosial di sekitar mereka dan bagaimana menyelesaikan masalah sosial itu dari segi desain.
Untuk bisa mendapatkan insight yang baik tentang masalah sosial ini mahasiswa melakukan riset dengan terjun langsung ke lapangan.
Dengan dukungan dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Surabaya antara lain bank sampah, yayasan kanker anak, anak jalanan, dan beberapa LSM lainnya.
Tidak lama setelah project di kerjakan pandemi Covid-19 terjadi, seluruh perhatian dunia tercurah ke penanganan pandemi, dan tenaga kesehatan yang berguguran.
Baca: Edukasi Masyarakat soal Corona lewat Video Animasi, Mahasiswa ISI Solo Juarai Lomba Tingkat Nasional
Hal ini tentu saja berpengaruh pada kerja dan karya yang dilakukan LSM-LSM tersebut.
Sebab, masyarakat memiliki skala prioritas baru dalam pengelolaan keuangan mereka, dan donasi-donasi yang tadinya ditujukan ke yayasan sosial, anak jalanan, lingkungan hidup, panti asuhan, panti jompo dialihkan ke pandemi.
"Melihat hal ini para dosen dan mahasiswa di matakuliah social design merasa perlu melakukan gerakan dan merevolusi proyek Reverse yg dikerjakan untuk bisa memiliki impact lebih besar ke masyarakat," kata Ellen Agustine Saputra, selaku dosen penanggung jawab kegiatan Reverse, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribunnews.com, Kamis (3/9/2020).
"Sebuah edukasi tentang lingkungan dan masyarakat perlu ditingkatkan," lanjutnya.
Reverse berkembang dari proyek desain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kinerja LSM di Surabaya menjadi gerakan sosial nasional untuk membangun kesadaran, mengedukasi, pengumpulan dana, dan sosialisasi tentang sustainability.
Untuk bisa merubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat tentu saja tidak bisa dilakukan secara instan, oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan secara bertahap.
Para mahasiswa, dosen, praktisi desain bersama-sama mempergunakan skill mereka untuk membangun website, mengelola sosial media, menciptakan desain, penggalangan dana, merchandise, workshop, lomba-lomba dan talkshow untuk mencapai tujuan itu.
Penggalangan dana dilakukan secara bertahap, tahap pertama ditujukan untuk pengadaan APD dan perlengkapan kesehatan untuk para tenaga medis.
Penggalangan dana berikutnya ditujukan untuk anak jalanan, tahap ketiga dilakukan untuk beberapa panti asuhan dan panti jompo.
Kemudian fase terakhir dilakukan untuk hewan-hewan di kebun binatang.
Baca: Peduli Kesehatan, Mahasiswa UIN Jakarta Bagikan Masker dan Hand Sanitizer kepada Warga
Beberapa workshop bertemakan desain, penjualan karya dan talkshow diadakan untuk mendukung penggalangan dana tersebut.
Kegiatan pembelajaran dan sosial ini mendapatkan support dan rekognisi dari pemerintah.
Yakni dengan terpilihnya program ini sebagai salah satu dari program Kampus merdeka kategori Center of Excellence yang diadakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2020.