Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 SD Halaman 28 - 36 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 4
Kunci jawaban Tema 4 Subtema 1 Pembelajaran 4 Kelas 4 SD/MI Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 Berbagai Pekerjaan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Tema 4 Subtema 1 Pembelajaran 4 Kelas 4 SD/MI Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.
Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 4 edisi revisi 2017 memiliki judul Berbagai Pekerjaan.
Kemudian, Subtema 1 buku ini berjudul Jenis-jenis Pekerjaan.
Artikel ini berisi kunci jawaban soal pembelajaran 4 di halaman 28 sampai 36.
Baca juga: Kunci Jawaban Halaman 52 53 54 56 57 Tema 4 Subtema 2 Pembelajaran 1 Buku Tematik Kelas 6 SD
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 3 Buku Tematik Kelas 3 SD/MI Halaman 89 90 93 Subtema 2 Pembelajaran 4
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.
Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Berikut ini kunci jawaban Tema 4 kelas 4 SD halaman 28 - 36 Subtema 1: Jenis-jenis Pekerjaan
Halaman 28
Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur
Ida, temanku sebangku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana.
Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya.
Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi.
Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.
Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami.
“Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya.
Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang.
“Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.
Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi.
“Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di
kantin,” rayunya.
Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik.
Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan
kertas ulangannya dengan lunglai. Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut.
“Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada Gugut.
“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut.
“Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.
Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.
Halaman 29
Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut!
1. Siapa saja tokoh pada cerita di atas?
Tokoh pada cerita di atas di antaranya aku, Ida, Gugut Bu Tati, dan teman lainnya.
2. Siapa yang mengikuti ulangan matematika?
Yang mengikuti ulangan Matematika adalah aku, Ida, Gugut dan teman lainnya.
3. Apa yang dilakukan Gugut pada saat ulangan?
Gugut berusaha mencontek pekerjaan Ida.
4. Apa yang dilakukan Ida ketika Gugut meminta jawaban?
Ida tidak memberikan jawaban yang diminta Gugut.
5. Mengapa Ida tidak mau membantu Gugut?
Menurut Ida, memberikan contekan adalah perbuatan yang tidak jujur.
6. Hal-hal baik apa yang bisa kamu ambil dari cerita di atas?
Hal baik yang bisa diambil dari cerita di atas adalah ketika melaksanakan ulangan kita harus jujur dan berusaha sendiri.
Halaman 31
Sikap-sikap dari Ida
1. Sederhana
2. Jujur
3. Rajin dan tekun belajar
Pendapatku tentang sikap Ida
Ida anak yang sederhana, jujur dan rajin belajar, maka tidak salah jika ia dijadikan ketua kelas.
Sikap-sikap dari Gugut
1. Tidak jujur saat ulangan
2. Tidak bisa memanfaatkan untuk belajar.
Pendapatku tentang sikap Gugut
Gugut anaknya tidak jujur, tidak mau belajar dan sering mencontek saat ulangan.
Sikap Gugut tidak patut ditiru.
Kita harus jujur dalam segala hal.
Apakah menurutmu sikap Ida sesuai dengan makna sila pertama Pancasila? Jelaskan!
Ya, sikap Ida sesuai dengan makna Pancasila karena kita harus jujur.
Ketika kita tidak jujur, maka itu akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Apakah menurutmu sikap Gugut sesuai dengan makna sila pertama Pancasila? Jelaskan!
Menurut saya, sikap Gugut tidak sesuai dengan makna sila Pancasila.
Gugut mencontek saat ulangan dan itu artinya ia tidak jujur dan tidak sesuai dengan sila pertama Pancasila.
Halaman 32
Andai Ida memberikan contekan.
Apa yang akan terjadi?
Kedua anak tersebut sama-sama berlaku tidak jujur saat ulangan.
Apa dampaknya bagi Gugut?
Dengan mencontek, Gugut berlaku tidak jujur dan tidak mau berusaha sendiri.
Apa dampaknya bagi Ida?
Dampaknya bagi Ida adalah Ida juga akan bersikap tidak jujur dengan memberikan contekan.
Apa dampaknya bagi guru yang mengajar?
Dampak bagi guru ulangan adalah guru tidak dapat hasil yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing anak.
Dan tujuannya diadakan ulangan tidak tercapai.
Mengapa kita harus jujur?
Kita harus jujur karena kejujuran merupakan dasar bagi perbuatan yang lain.
Sekali tidak jujur maka selanjutnya juga tidak akan jujur.
Selain itu, tidak jujur juga akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Apa yang akan terjadi jika kita tidak jujur?
Yang terjadi adalah kita tidak lagi dipercaya oleh orang lain.
Baca juga: Kunci Jawaban Halaman 52 53 54 56 57 Buku Tematik Kelas 6 SD Tema 4 Subtema 2 Pembelajaran 1
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 4 Kelas 6 Halaman 52 53 54 56 57 Subtema 2 Pembelajaran 1
Halaman 35 - 36
1. Sebuah persegi mempunyai sisi 8 cm. Hitunglah kelilingnya!
Diketahui:
s = 8cm
K = 4 x s
-> K= 4 x 8
K= 32 cm
Jadi, sekeliling persegi adalah 32 cm
2. Sebuah persegi mempunyai keliling 36 cm. Berapakah panjang sisinya?
Diketahui keliling:
K= 36 cm
K= 4 x s
36 = 4 x s
s = 36/4
s = 9 cm
Jadi, panjang sisi persegi adalah 9 cm.
3. Luas sebuah persegi 16 cm2. Hitunglah keliling persegi!
Luas= sisi x sisi
16cm2 = sisi2
sisi = akar dari 16
keliling = 4 x sisi
= 4 x 4 cm
= 16 cm
4. Keliling sebuah persegi adalah 64 cm. Hitunglah luas persegi!
Kita cari panjang sisi persegi terlebih dahulu dengan menggunakan rumus keliling persegi
4 x s = keliling
4 x s = 64
s = 64 : 4
s = 16 cm
Luas persegi = sisi x sisi
= 16 x 16
= 256 cm2
*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua. Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Yurika)