Kunci Jawaban Tema 4 Tematik Kelas 5: Halaman 101,102,103,104,105, dan 106 Subtema 3 Pembelajaran 2
Berikut materi dan pembahasan kunci jawaban Buku Tematik tema 4 kelas 5: tentang Organ Peredaran Darah Manusia Halaman 101,102,103,104,105, dan 106.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Kelas 5 Tematik : Subtema 3, halaman 101,102,103,104,105, dan 106.
Pada tema 4 dalam Buku Tematik untuk kelas 5 SD/MI ini, mengusung judul mengenai Cara Memelihara Kesehatan Organ Peredaran Darah Manusia.
Siswa Sekolah Dasar kelas 5 diajak untuk belajar pemeliharaan kesehatan organ peredaran darah pada tubuh manusia.
Berikut pembahasan serta kunci jawaban mengenai materi Cara Memelihara Kesehatan Organ Peredaran Darah Manusia.
Baca: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Halaman 27 28 29 30 31 Subtema 1 Pembelajaran 4 Buku Tematik Terpadu
Baca: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 4 SD Halaman 21, 23, 24, 25 dan 26 Subtema 1 Pembelajaran 3 Buku Tematik
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 Halaman 52 53 54 56 57 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 1
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Buku Tematik Kelas 5 SD Halaman 101 104 105 106 Subtema 3 Pembelajaran 2
Kunci Jawaban Halaman 101
1. Sikap baik Udin yang perlu diteladan adalah ....
Sikap baik Udin yang perlu diteladan adalah bersedia berbagi dengan meminjamkan buku cerita kepada Edo.
2. Sikap baik Edo yang perlu diteladan adalah ....
Sikap baik Edo yang perlu diteladan adalah meminta izin ketika akan meminjam buku, mengucapkan terima kasih, serta berpamitan ketika meninggalkan rumah Udin.
3. Alasan meneladan sikap Udin dan Edo karena ....
Alasan meneladan sikap Udin dan Edo karena mereka berdua menjaga kerukunan dan saling menghormati satu sama lain.
Ayo Mengamati
Perhatikan cerita bergambar berikut ini!
Alkisah, diceritakan bahwa Raja Siput mengetahui akan kedatangan makhluk paling cerdik, yaitu Si Kancil di perkampungannya. Raja Siput mengumpulkan warganya untuk bersiap-siap menghadapi kecerdikan Si Kancil. Saat Si Kancil datang, Raja Siput menyambutnya. Dengan kepongahan dan kesombongannya, Si Kancil bercerita tentang kecerdikannya yang berhasil mengelabui harimau dan manusia. Siput yang mendengarkan kesombongan Si Kancil, merasa geram ingin segera menguji kecerdikan Si Kancil. Setelah mendengarkan cerita kecerdikan Si Kancil, Raja Siput menyampaikan maksudnya yang ingin menguji kecerdikan Si Kancil dengan menantangnya berlomba lari sampai ke hulu sungai. Sebelumnya, Raja Siput sudah memerintahkan bawahannya siap berbaris sepanjang sungai hingga ke hulu. Mereka sepakat bahwa jika kancil yang berencana lari di daratan memanggil Siput, maka Siput yang ada di depan Kancil menjawab “uuuu. . .”. Kesepakatan antara Raja Siput dan Kancil pun dibuat. Mereka sepakat berlomba lari ke hulu sungai. Kancil berlari lewat daratan, Raja Siput lari di lumpur sungai. Tepat pada waktunya, datanglah Si Kancil. Dia menuntut agar perlombaan segera dimulai. Raja siput yang sudah lama bersiap segera beringsut ke pinggir sungai. Sementara itu, beberapa ekor siput yang lain berada di pinggir sungai ingin menyaksikan perlombaan itu. “Satu, dua, tigaaaa!” si Kancil memberi komando tanda perlombaan dimulai. Dengan sigap Kancil melompat, berlari sekencang-kencangnya. Setiap lima puluh langkah, dia berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu., uuuu!” jawab siput yang berada di depannya. Si kancil semakin mempercepat larinya. Lalu terdengar lagi si Kancil berseru, “Di mana engkau siput?” “Uuuu, uuuu ...!” kembali terdengar jawaban siput telah berada di depannya. Si Kancil menjadi marah dan kian memperkuat larinya. Setiap kali dia berseru, selalu dijawab oleh siput yang telah berada di depannya. Demikian seterusnya. Si Kancil tidak dapat mengalahkan siput dalam perlombaan itu. Dia tidak dapat menerka taktik yang dipakai oleh Raja Siput dan anak buahnya. Akhirnya, dia merasa kelelahan. Sambil menggerutu dengan napas terengah-engah, sang Kancil pun berkata, “Hai siput, mulai hari ini aku nyatakan bahwa engkaulah binatang paling cerdik dan dapat mengalahkan aku, selamat tinggal!” Setelah itu, sang Kancil pun melompat dan lari menghilang dari perkampungan siput. Sekarang, tinggallah siput-siput itu bergembira ria. Mereka yang telah bekerja keras, bergotong royong, serta dapat membina persatuan dan kesatuan.