Kemenristek Naikkan Peringkat Affiliations PTS Ini ke Posisi 145
Meningkatnya peringkat nasional kampus STMIK Nusa Mandiri versi Kemenristek/BRIN ini merupakan pencatatan jejak digital seluruh dosen-dosen kampus
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional menaikkan peringkat affiliantions Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri ke posisi 145 peringkat nasional dan peringkat 98 skala nasional dalam tiga tahun terakhir.
Kenaikan peringkat affiliations tersebut mengacu pada data yang diumumkan di laman https://sinta.ristekbrin.go.id/ pada Jumat, 20 November 2020.
Dr Dwiza Riana, Ketua STMIK Nusa Mandiri menyampaikan kenaikan peringkat affiliations ini merupakan wujud komitmen seluruh dosen di kampus STMIK Nusa Mandiri yang semakin menyadari bahwa tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak hanya sebatas pengajaran ke mahasiswa.
Tetapi juga pada penelitian, melakukan publikasi ilmiah, mengikuti seminar-seminar dan pengabdian pada masyarakat.
Baca juga: Dua Tenaga Pendidik Terpapar Covid-19, Kampus Institut Seni Indonesia Solo Ditutup
“Peningkatan ini tak lepas dari upaya seluruh dosen-dosen kampus STMIK Nusa Mandiri yang terus meng-update jejak-jejak digitalnya pada laman SINTA,” ungkap Dr Dwiza dalam keterangan pers tertulisnya, Selasa (24/11/2020).
Dr Dwiza mengatakan, meningkatnya peringkat nasional kampus STMIK Nusa Mandiri versi Kemenristek/BRIN ini merupakan pencatatan jejak digital seluruh dosen-dosen kampus STMIK Nusa Mandiri yang senantiasa memperbaharui hasil karya-karya ilmiahnya yang telah dipublikasi pada laman SINTA, termasuk buku-buku karya dosen-dosen kampus STMIK Nusa Mandiri yang telah terbit.
“Semoga hal ini tetap menjadi semangat seluruh dosen-dosen kampus STMIK Nusa Mandiri untuk terus meningkatkan dan memperbaharui karya ilmiahnya dan publikasi ilmiahnya agar peringkat rangking nasional kampus STMIK Nusa Mandiri juga terus meningkat,” ujar Dr Dwiza.