Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPAI: 78 Persen Siswa Ingin Pembelajaran Tatap Muka

Survei KPAI dilakukan pada 62.448 responden siswa yang berada di 34 provinsi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in KPAI: 78 Persen Siswa Ingin Pembelajaran Tatap Muka
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Komisioner KPAI Retno Listyarti di SMAN 12 Kota Bekasi. 

Laporan Reporter Kontan Ratih Waseso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut dari hasil survei pada 11-18 Desember 2020 lalu, ada 78% siswa menginginkan pembelajaran tatap muka.

Alasan siswa menginginkan sekolah tatap muka 57% lantaran kesulitan dengan beberapa materi pelajaran dan pratikum yang tidak memungkinkan diberikan secara daring.

Survei KPAI dilakukan pada 62.448 responden siswa yang berada di 34 provinsi.

Dengan proporsi siswa SD mencapai 25.476 anak atau 40,18%, siswa SMP sejumlah 28.132 anak atau 46%.

Baca juga: Anies Baswedan Tunda Pembelajaran Tatap Muka Sekolah di DKI Jakarta, P2G Beri Apresiasi

Siswa SMA yang berpartisipasi hanya 3.707 orang atau 5,6%, siswa SMK lebih banyak, yaitu 4.184 orang atau 6,7%, sedangkan siswa SLB yang mengikuti survei sebanyak 49 anak atau 0,08%.

Baca juga: Kemendikbud: Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Dilakukan Secara Berjenjang

Kemudian sisanya 900 anak berasal dari Madrasah 1,44%.

Berita Rekomendasi

"Jadi anak ini ingin sekolah tatap muka buat bahas materi sulit dan praktikum," kata Retno Listyarti, Komisioner KPAI dan Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI) pada diskusi daring FGSI pada Minggu (3/1/2021).

Lalu 25% mengatakan jenuh, sisanya ingin konsultasi dengan guru BK dan ada jumlah kekerasan di rumah 134 anak, kemudian ada rindu dengan teman dan lainnya," 

Sedangkan yang siswa yang mengatakan tidak setuju hanya 6.241 siswa atau sekitar 10% dari total responden.

Sementara yang menjawab ragu-ragu mencapai 10.078 siswa atau sekitar 11,83% dari total responden.

Baca Juga: Belajar tatap muka ditunda, Wagub DKI: Kesehatan dan keselamatan warga jadi prioritas

Alasan responden yang menyatakan tidak setuju, yakni sebanyak 40% responden mengaku khawatir tertular covid-19, 34% responden menilai angka kasus covid masih tinggi, 3% responden menyatakan bahwa sekolah belum memiliki infrastruktur adaptasi kebiasaan baru, sisanya belum ada sosialisasi dari sekolah dan sanitasi sekolah dinilai masih buruk.

Retno menjabarkan, siswa yang ingin pembelajaran tatap muka mengungkapkan keinginannya untuk sekolah tatap muka hanya satu hari atau dua hari dalam seminggu.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas