Apa Itu Simbiosis Mutualisme? Berikut Perbedaan Simbiosis Mutualisme, Parasitisme, dan Komensalisme
Berikut penjelasan simbiosis mutualisme, yakni hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara dua organisme, seperti burung jalak dan kerbau.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai simbiosis mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
Makhluk hidup saling berinteraksi satu sama lain hingga menimbulkan suatu simbiosis.
Dikutip dari Buku Tematik Kelas 5 Tema 5, terdapat tiga jenis simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
Lantas, apa itu simbiosis mutualisme?
Simbiosis mutualisme adalah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara dua organisme.
Contohnya, hubungan antara burung jalak dan kerbau.
Kerbau mendapatkan keuntungan karena kutunya berkurang, sedangkan burung jalak mendapatkan makanan.
Baca juga: Sumber Energi Panas: Berikut Pengertian, Contoh, dan Manfaat bagi Makhluk Hidup
Baca juga: Apa Itu Tanam Paksa? Berikut Daerah Dilaksanakan Cultuurstelsel dan Akibat Bagi Rakyat Indonesia
Berikut ini mengenai simbiosis, dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber:
Simbiosis Mutualisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mutualisme adalah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara dua organisme.
Jadi, suatu interaksi bisa disebut mutualisme jika kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan, Kids.
Contoh simbiosis mutualisme
- Kerbau dan burung jalak.
Kerbau dan burung jalak adalah dua organisme yang berbeda dan keduanya melakukan interaksi saling menguntungkan.
Burung jalak hinggap dan memakan kutu-kutu yang ada di tubuh kerbau.
Di satu sisi burung jalak mendapatkan makanan dan kerbau akan bersih dari kutu-kutu yang mengganggu.
- Selanjutnya, hubungan lebah maupun bunga yang sama-sama memperoleh keuntungan.
Bunga menghasilkan madu yang merupakan makanan lebah.
Lebah membantu proses penyerbukan pada tumbuhan.
Pada saat lebah mengisap madu, kaki-kakinya menyentuh serbuk sari.
Serbuk sari yang menempel pada kaki lebah akan terbawa oleh lebah yang masih berkelana dari satu bunga ke bunga yang lain.
Saat kaki lebah yang ditempeli oleh serbuk sari tersebut menempel pada putik bunga lain, terjadilah penyerbukan yang kelak akan terjadi proses pembuahan.
Simbiosis Parasitisme
Berdasarkan KBBI, parasitisme berarti hubungan organisme yang hidup bersama-sama, tetapi hanya menguntungkan salah satu pihak.
Secara sederhana, simbiosis parasitisme merupakan interaksi antara dua organisme yang berbeda.
Salah satu pihak mendapatkan keuntungan dan yang lainnya justru mendapatkan kerugian dari hubungan tersebut.
Contoh simbiosis parasitisme:
- Cacing dan tubuh manusia.
Cacing adalah parasit yang mengambil keuntungan dari tubuh manusia.
Sebagai parasit, cacing akan menyerap nutrisi dari inangnya, yakni tubuh manusia.
Akibatnya, manusia yang cacingan akan mendapatkan kerugian karena jadi kehilangan asupan nutrisi yang mestinya dapat diserap dan bermanfaat bagi tubuh.
- Hubungan antara pohon mangga dan benalu.
Benalu dapat hidup subur karena menghisap zat makanan dari pohon mangga yang ditumpanginya.
Sehingga pohon mangga lama-lama akan menjadi kurus dan lambat laun bisa mati.
Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah interaksi antara dua organisme di mana satu pihak cenderung mendapat keuntungan.
Tetapi pihak lain tidak memiliki dampak baik kerugian atau keuntungan.
Contoh simbiosis komensalisme:
- Ikan hiu dan ikan remora.
Ikan remora yang merupakan ikan-ikan kecil memakan sisa makanan hiu dan juga mendapatkan perlindungan dari ikan hiu.
Di sisi lain, ikan hiu enggak mendapatkan dampak apapun. Ikan hiu enggak dirugikan ataupun mendapatkan keuntungan, Kids.
- Hubungan antara tumbuhan anggrek dan pohon yang ditumpanginya.
Tumbuhan anggrek mendapat keuntungan karena dapat menumpang hidup pada pohon, dan selama menumpang tersebut, anggrek tidak merugikan pohon.
Dalam dunia tumbuhan, contoh simbiosis komensalisme terjadi pada tumbuhan pakis dan inangnya.
Tumbuhan pakis mendapatkan kuntungan berupa tempat tinggal, sedangkan inangnya tidak mendapatkan dampak.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kids.grid.id/Rahwiku Mahanani)