Anak Rawan Putus Sekolah, Pemerintah Harus Lakukan Langkah Ini
Guru sebaiknya lebih peka akan keadaan setiap siswanya, bukan hanya sekadar nilai. Jika ada sesuatu yang mencurigakan harus segera diinvestigasi
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembelajaran jarak jauh yang telah dilaksanakan oleh siswa-siswi di Indonesia akibat pandemi membawa beberapa permasalahan.
Salah satunya adalah tingginya angka putus sekolah dan pernikahan dini.
Hal itu merupakan temuan KPAI berdasarkan survey yang telah dilakukan di 2 provinsi yaitu Bengkulu dan NTB.
Survey pembelajaran dari rumah yang dilaksanakan oleh Kemendikbud juga menemukan bahwa bahwa 8,2% dari kepala satuan pendidikan menyatakan terdapat kasus siswa putus sekolah di satuan pendidikan mereka.
Kasus tertinggi datang dari kelompok siswa yang bersekolah di SMK, dimana 16,5% kepala sekolah SMK melaporkan adanya siswa yang putus sekolah.
Baca juga: Kepala Sekolah Tewas Dianiaya Warga, Kerpergok Berkunjung di Rumah Selingkuhan yang Sudah Bersuami
Sehubungan dengan hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian meminta Kemendikbud meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan terkait permasalahan tersebut.
“Program-program terkait parenting harus ditingkatkan. Sebaiknya juga dibangun pusat-pusat komunitas untuk memantau keadaan anak di wilayah masing-masing,” ujar Hetifah, kepada wartawan, Senin (22/2/2021).
Hetifah menekankan peran guru sangat sentral dalam mencegah terjadinya putus sekolah dan pernikahan dini.
“Guru sebaiknya lebih peka akan keadaan setiap siswanya, bukan hanya sekadar nilai. Jika ada sesuatu yang mencurigakan harus segera diinvestigasi lebih lanjut,” terangnya.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Bus Intra vs Avanza di Tebingtinggi, 9 Orang Dilaporkan Tewas
Hetifah yang merupakan wakil rakyat asal Kaltim ini juga meminta Kemendikbud untuk meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh.
“Dengan kualitas pembelajaran jarak jauh yang lebih baik, anak-anak dan orangtua tidak akan kehilangan semangat untuk pendidikan," kata legislator Golkar itu.
"Kerjasama dengan Kemenkominfo harus ditingkatkan dalam penyediaan akses internet merata. Pemetaan kebutuhan gawai juga harus segera dilaksanakan, agar bantuan bisa diberikan bagi mereka yang membutuhkan," katanya.