Dirjen Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto Apresiasi ATVI dengan Program 'Link and Match'
Sidang Senat Terbuka ini dengan agenda utama Wisuda Ahli Madya Tahun Akademi 2020, dengan wisudawan sebanyak 170 orang.
Editor: Johnson Simanjuntak
Wisuda kali ini melibatkan 170 lulusan yang terdiri atas 135 Ahli Madya dengan kekhususan Produksi Siaran TV dan 35 Ahli Madya kekhususan Jurnalisme TV.
“Atas nama pimpinan ATVI kami sampaikan selamat atas keberhasilan studi Anda dengan harapan agar bekal keterampilan vokasional yang Anda peroleh dapat dimanfaatkan sepenuhnya di dunia kerja,” kata Eduard Depari.
Lebih lanjut dikatakan Eduar Depari, tantangan pekerjaan masa kini memang lebih berat, karena dalam industri media khususnya di era informasi digital, keterampilan teknis tanpa diimbangi oleh kreativitas untuk menghasilkan produk media yang inovatif, akan membuat banyak tenaga kerja lulusan perguruan tinggi yang tersisih.
Dalam kesempatan ini, Eduard menyampaikan bahwa ATVI, Insya Allah akan merubah status program studi Diploma 3 menjadi program studi Sarjana Terapan (Diploma 4). Saat ini, proses kearah perubahan tersebut tengah dijalankan, mohon doa restu semua pihak.
Selain itu, pembangunan fisik gedung baru ATVI diharapkan dapat berjalan di bulan April 2021 ini, sehingga Insya Allah, di semester Ganjil 2022 yang akan datang, ATVI akan hadir, baik dalam status program studi baru maupun gedung baru yang jauh lebih representatif.
Tuntutan Pengembangan Kecakapan Sosial
Sementara Ketua Yayasan Indosiar, Maria Suryani mengatakan, setiap memberi sambutan bahkan hadir dalam kegiatan wisuda Ahli Madya ATVI, perasaan saya diwarnai oleh kebanggaan, keharuan dan sedikit kekhawatiran.
“Sebagai Ketua Yayasan saya bangga, kalian salah satu Misi ATVI, yakni memenuhi kebutuhan tenaga medium Televisi yang memiliki kualifikasi akademi telah tercapai. Sebagai seorang Ibu, saya terharu, karena harus melepas mahasiswa/mahasiswi yang selama ini berada dalam asuhan almamater selama 3 tahun. Bukankah perpisahan merupakan moment yang senantiasa mengharukan?,” katanya.
Sebagai profesional, lanjut Maria Suryani, ada kekhawatiran melihat semakin ketatnya persaingan dalam dunia kerja, semakin beratnya tuntutan keahlian, dan semakin banyaknya tenaga kerja yang tersisih akibat disrupsi inovasi.
“ATVI telah membekali Anda sekalian dengan pengetahuan dan kecakapan teknis untuk mampu bekerja dan bersaing di bidang penyiaran. Namun masyarakat dan industri menuntut Anda mengembangkan kecakapan sosial (social skills) untuk membuktikan bahwa disiplin ilmu anda mampu memberi kemanfaatan pada masyarakat,” papar Maria Suryani.
Kepada para wisudawan, Maria Suryani berpesan, sekalipun Anda telah mengakhiri studi di akademi, anda tetap harus belajar, karena hidup merupakan ajang pembelajaran yang sangat berharga bagi pengembangan masa depan anda. Jika di sekolah anda diberi pelajaran untuk kemudian di uji, maka dalam kehidupan, anda senantiasa menghadapi ujian untuk memperoleh pelajaran.
Kedekatan hubungan antara akademi ini dengan industri penyiaran maupun industri media digital yang dikelola oleh Perusahaan induk, Emtek, memungkinkan terbukanya peluang bagi ATVI untuk memasuki era media digital.
“Ke depan, fokus pendidikan tidak semata-mata bertumpu pada media penyiaran, namun diarahkan pula pada pendidikan kader-kader produksi konten maupun pengelolaan media digital,” ungkap Maria Suryani.(*)