Enam Proposal Kewirausahaan Program HoKi DInyatakan Lolos Masuk Tahapan Inkubasi
Program HoKi diharapkan mampu menjadi wadah pengembangan iklim kewirausahaan terutama bagi i-generation yang terintegrasi dan berkelanjutan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pegadaian (Persero) menandatangani nota kesepahaman dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) untuk mencetak wirausaha tangguh dari kalangan anak muda melalui program Hibah Kompetisi Kewirausahaan (HoKi).
Program ini diinisiasi oleh ISEI Jakarta dan melibatka pula Institut Perbanas, Kalbis Intitute dan dengan Universitas Kristen Krida.
Di sela acara penandatanganan nota kesepahaman di kantor pusat Pegadaian, Selasa, (30/3/2021) Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, perusahaannya sangat mendukung pengembangan dan penguatan kewirausahaan di kalangan Generasi Z.
Sebagai salah institusi yang bergerak dalam bidang jasa keuangan, perusahaannya memegang peran penting dalam mendukung penguatan kewirausahaan dan UMKM di tengah pandemi.
"Kami berharap makin banyak Generasi Z yang mampu menjadi entrepreneur muda yang tangguh,” tegas Kuswiyoto.
Baca juga: Pegadaian Dirikan Mini Co-Working Space untuk Gaet Milenial di Kampus Unair
Ketua ISEI Jakarta Inarno Djajadi mengatakan, kerjasama ini merupakan langkah strategis yang dapat mendorong program penguatan UMKM bagi Generasi Z.
Program HoKi diharapkan mampu menjadi wadah pengembangan iklim kewirausahaan terutama bagi i-generation yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“Program HoKi diinisiasi sebagai wadah bagi i-generation untuk menuangkan ide-ide bisnis yang inovatif dan kreatif. Semakin masifnya perkembangan ekonomi digital harusnya dapat memicu para i-generation untuk semakin aktif dan antusias dalam menggali dan mengembangkan ide bisnis,” ujar Inarno.
Baca juga: Tembus Rp 22,4 Triliun, Modalku Optimistis Akan Salurkan Banyak Pendanaan di Tahun 2021
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan, dari hasil seleksi proposal yang masuk dipilih 10 proposal terbaik dilanjutkan dengan penentuan 6 proposal terbaik hingga pembinaan inkubasi entrepreneurship.
"Program HoKi dapat mendorong mahasiswa agar fokus dalam mengembangkan dan menjadikan bisnis sebagai pilihan masa depan. Sehingga ke depannya entrepreneur tidak lagi dianggap sebagai pilihan karir terakhir bagi para mahasiswa,” ujarnya.
Selanjutnya, 6 proposal terbaik akan mendapatkan program pendampingan dan menjalani inkubasi entrepreneurship selama tiga bulan. Proses ini terdiri pelatihan kewirausahaan dan pendampingan kewirausahaan.
Selama proses inkubasi, peserta diwajibkan menyusun laporan kemajuan setiap bulannya untuk kemudian dilakukan evaluasi lebih lanjut oleh panitia.
Pilot project Program Hibah Kompetisi Kewirausahaan (HoKi) dimulai dengan sosialisasi program pada Jumat, 19 Februari 2021 telah sampai pada tahap penentuan 6 proposal terbaik.
Dari 16 proposal yang diterima panitia, dipilih 10 proposal untuk melakukan presentasi ide bisnis di hadapan dewan juri pada 26 Maret 2021.
Proses presentasi dilakukan secara virtual di mana masing-masing kelompok diberikan waktu selama 30 menit untuk meyakinkan Dewan Juri.
“Tim yang berhasil masuk dalam tahap presentasi tentunya adalah tim dengan ide bisnis yang menarik dan realible terhadap perkembangan ekonomi digital. Masing-masing tim memasukkan aspek teknologi dalam ide bisnis yang ditawarkan,” ujar Winang Budoyo, Ketua Dewan Juri.
“Aspek inovasi berbasis digital memang sangat kami tekankan ketika sosialisasi kepada seluruh mahasiswa yang hendak mengikuti program,” imbuhnya.
Dari 10 proposal telah dipilih 6 proposal terbaik yang berhasil mendapatkan hibah dana masing-masing 25 juta Rupiah.
Masing-masing proposal tersebut meliputi tiga tim dari Kalbis Institute, dua dari Perbanas dan satu tim dari Ukrida.