TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah hari ini tentang Kapal Titanic yang tenggelam di Samudra Atlantik.

Pada 109 tahun yang lalu, tepatnya pada 15 April 1912, kapal mewah dan terbesar pada masanya, RMS Titanic tenggelam di Samudra Atlantik.

Tanggal 15 April 1912 pukul 02.20 pagi, Kapal Titanic tenggelam di Samudra Atlantik Utara sekitar 600 km di selatan Newfoundland, Kanada

Kapal Titanic pada saat itu membawa 2.200 penumpang dan awak, menabrak gunung es dua setengah jam sebelum tenggelam.

Baca juga: Mulai Tahun 2021, Turis Bisa Lakukan Perjalanan ke Bangkai Kapal Titanic

Baca juga: Ingin Jelajah Kapal Titanic Lebih Dekat? Siap Rogoh Kocek Rp 1,8 Miliar

Mengenal Titanic

Dikutip dari History.com, sebelumnya, pada tanggal 10 April 1912, Kapal Titanic berangkat dari Southampton, Inggris, dalam pelayaran perdananya melintasi Samudra Atlantik.

RMS Titanic dirancang oleh pembuat kapal asal Irlandia, William Pirrie dan dibangun di Belfast, dan dianggap kapal tercepat di dunia.

Kapal ini membentang 883 kaki dari buritan ke haluan, dan lambungnya dibagi menjadi 16 kompartemen yang dianggap kedap air.

Karena empat dari kompartemen ini dapat tergenang air tanpa menyebabkan kehilangan daya apung yang kritis, Titanic dianggap tidak dapat tenggelam.

Baca juga: Korban Selamat Kapal Titanic Ini Mampu Bertahan 3 Jam di Lautan Beku, Ini yang Dilakukan

Baca juga: Melihat Perbandingan Kapal Pesiar Terbesar saat Ini dengan Titanic

Memulai Perjalanan ke New York

Sebelum melakukan perjalanan ke New York, Amerika Serikat, Kapal Titanic sempat singgah ke Cherbourg, Prancis, dan Queenstown, Irlandia.

Kapal tersebut singgah ke dua negara ini untuk mengangkut penumpang.

Di tengah perjalanan menuju New York, Kapal Titanic tiba di Laut Atlantik.

Namun, sebelum tengah malam pada tanggal 14 April 1912, RMS Titanic gagal mengalihkan jalurnya dari gunung es dan memecahkan setidaknya lima kompartemen lambungnya.