Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Blended Learning: Solusi Menjawab Tantangan Pembelajaran di Masa Pandemi

Blended learning adalah sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online yang cocok diterapkan di masa pandemi Covid-19.

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Blended Learning: Solusi Menjawab Tantangan Pembelajaran di Masa Pandemi
www.viewsonic.com
Blended learning adalah sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online yang cocok diterapkan di masa pandemi Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Satu tahun sudah pandemi Covid-19 melanda dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020, hingga kini terus mengalami peningkatan.

Akibat adanya pandemi Covid-19 ini, pemerintah menerbitkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 21/2020.

Upaya menghindari penyebaran Covid-19 dengan jaga jarak fisik atau social distancing ini tentu saja menimbulkan perubahan di berbagai bidang, tak terkecuali pendidikan.

Regulasi baru di bidang pendidikan diatur dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat Coronavirus Disease (Covid 19).

Baca juga: Inovasi Podcast Library untuk Menarik Budaya Literasi Siswa

Baca juga: Aplikasi Learning Management System Bantu Guru dan Siswa Mendigitalisasi Proses Belajar-Mengajar

Pelaksanaan pendidikan di Indonesia pada masa pandemi dilaksanakan dengan sistem belajar dari rumah atau pembalajaran dalam jaringan (daring).

Pembelajaran daring merupakan hal baru sehingga memberikan tantangan tersendiri bagi guru sebagai pengelola pembelajaran.

Berita Rekomendasi

Sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang menyenangkan bagi siswa.

Sebelum pandemi, banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menciptakan iklim belajar yang menyenangkan di dalam kelas di antaranya dengan menggunakan strategi dan media pembelajaran yang memberikan pengalaman nyata kepada siswa.

Namun praktik pembelajaran daring tak luput dari berbagai kendala, mengingat guru tidak dapat bertemu secara langsung dengan siswa di dalam kelas.

Untuk itu, guru perlu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada salah satunya harus kreatif dan inovatif dalam pembelajaran daring.

Baca juga: Mendikbudristek: Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tetap Digelar Juli

Pembelajaran daring sangat bergantung pada teknologi modern, seperti halnya penggunaan platform Microsoft Office 365 dalam kegiatan pembelajaran.

Ada beberpa fitur dalam Microsoft Office 365 yang dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran daring antara lain:

- One Drive untuk menyimpan administrasi kelas yang sudah disusun oleh guru,

- Forms untuk membuat soal evaluasi pembelajaran,

- Sway untuk membuat bahan ajar, dan

- Teams untuk melaksanakan pembelajaran virtual dengan siswa.

Adanya berbagai fitur yang disediakan Microsoft Office 365 tersebut cukup membantu pembelajaran daring di Di SDN 2 Pesido, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Namun penggunaannya belum maksimal dan masih ditemui beberapa kendala, baik dari guru maupun siswa.

Kendala yang muncul dari siswa antara lain masih ada beberapa siswa yang tidak mempunyai smartphone, orang tua/wali murid yang bekerja sehingga tidak bisa mendampingi siswa dalam proses pembelajaran, dan kendala utama yaitu jaringan internet yang tidak stabil.

Kendala-kendala yang muncul tersebut menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh guru.

Guru harus menciptakan pengalaman belajar yang sama bagi semua siswa.

Baca juga: Belajar Online Tetap Jadi Alternatif Pendidikan Masa Depan

Dalam mengatasi masalah tersebut, guru menerapkan pembelajaran blanded learning.

Blended learning adalah sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online.

Sesuai pendapat Semler (2005) “Blended learning combines the best aspects of online learning, structured face-to-face activities, and real world practice. Online learning systems, classroom training, and on-the-job experience have major drawbacks by themselves. The blended learning approach uses the strengths of each to counter the others’ weaknesses.”

Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran.

Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.

Blanded learning bisa menjadi solusi untuk memberikan pengalaman belajar yang sama kepada siswa dengan cara pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka melalui home visit.

Home visit  tentu saja dilaksanakan tanpa mengabaikan protokol kesehatan dengan beberapa ketentuan antara lain:

- Satu kelompok belajar tidak lebih dari 5 siswa,

- Mematuhi protokol kesehatan dengan 5M (Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas),

- Kegiatan pembelajaran tidak lebih dari 2 jam dan bagi siswa yang sakit tidak mengikuti pembelajaran.

Dengan demikian, diharapkan pembelajaran di masa pandemi lebih maksimal.

Sebagai seorang guru, tentu harus memahami kebutuhan peserta didik.

Untuk itu, guru harus inisiatif, kreatif, dan inovatif. Mari sukseskan pembelajaran di masa pandemi! Keberhasilan siswa berawal dari kepedulian guru.  (*)

Oleh: Niken Rosalina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas