Proses Terjadinya Angin dan Jenis-jenis Angin
Simak penjelasan proses angin terbentuk dan penjelasan jenis-jenis angin, berikut ini.
Penulis: Triyo Handoko
Editor: Pravitri Retno W
![Proses Terjadinya Angin dan Jenis-jenis Angin](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bnpb-indonesia-080898787.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Simak bagaimana proses angin terbentuk dan penjelasan jenis-jenis angin, berikut ini.
Angin terjadi pertama kali karena penyinaran atau radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
Proses terjadinya angin selanjutnya adalah akibat perbedaan suhu udara, di mana daerah yang menerima lebih banyak penyinaran matahari akan memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya.
Pada daerah bersuhu lebih tinggi, udara bergerak mengembang atau memuai sehingga tekanan udaranya rendah.
Baca juga: 8 Planet dalam Tata Surya! Simak Penjelasan, Ciri Ciri dan Karakteristiknya
Baca juga: Jenis-jenis Planet Luar dan Dalam di Tata Surya, Lengkap dengan Ciri-ciri dan Karakteristiknya
Sedangkan, pada daerah yang suhu udaranya lebih rendah, tekanan udaranya lebih tinggi.
Perbedaan tekanan udara ini akan mengakibatkan terjadinya gerakan udara dari daerah yang tekanan udaranya lebih tinggi ke daerah yang tekanan udaranya lebih rendah atau disebut gerak angin.
Penjelasan proses terjadinya angin di atas untuk jenis angin yang umum terjadi, sedangkan angin sendiri memiliki banyak jenis yang proses terjadinya berbeda-beda.
Berikut ini penjelasan jenis-jenis angin dan karakteristik dalam proses terjadinya, dikutip dari buku SMP kelas VII berjudul Wawasan Sosial:
Baca juga: Berbagai Macam Rumah Adat di Indonesia dari Pulau Jawa hingga Papua
Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Perkembangan Politik dan Pemerintahan, Serta Beberapa Faktor Kemundurannya
1. Angin Fohn
![BNPB Indonesia 080898787](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bnpb-indonesia-080898787.jpg)
Angin fohn adalah angin jatuh yang panas dan kering.
Maksud angin jatuh adalah angin yang menuruni lereng gunung setelah sebelumnya bergerak naik ke puncak gunung.
Pada saat angin naik ke puncak gunung, angin tersebut mengalami penurunan suhu dan terjadi pengembunan sehingga menjadikan turun hujan.
Pada saat melewati puncak gunung, angin tersebut telah kering dan turun melewati puncak.
Namun, suhu angin tersebut naik ketika bergerak turun menuju lembah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.