Metode Pembelajaran Jarak Jauh di Indonesia Belum Maksimal
Pemerhati pendidikan Saufi Sauniawati mengatakan pandemi Covid-19 mendorong proses belajar melalui Pembelajaran Jarak Jauh
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati pendidikan Saufi Sauniawati mengatakan pandemi Covid-19 mendorong proses belajar melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Saufi mengatakan selama pembelajaran jarak jauh di Indonesia masih belum maksimal.b
"Metode pembelajaran jarak jauh di Indonesia, tidak maksimal. Dimana Indonesia belum siap dalam menghadapi PJJ, berbeda dengan negara lain," ungkap Saufi melalui keterangan tertulis, Senin (14/6/2021).
Selain sarana, Saufi mengatakan pembelajaran jarak jauh juga terkendala minimnya sinyal khususnya di daerah pedalaman dan pedesaan.
Baca juga: PTM Terbatas, Antara Kesiapan Sekolah dan Peran Orang Tua
Kendala lain adalah kesibukan orang tua serta makin borosnya dalam pembelian kuota internet.
Peranan guru selama ini harus di emban oleh orang tua yang sudah sibuk dalam bekerja. Sehingga dapat berakibat menimbulkan banyak masalah baru, diantara makin rendahnya motivasi anak dalam belajar.
Saufi mengatakan ada beberapa hal yang perlu di cermati khususnya jelang dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas yang akan dilaksanakan pada Juni mendatang.
Baca juga: Dua Siswa Kakak Beradik Positif Covid-19, PTM di SDN 1 Sukonegara Dialihkan Secara Daring
"Ada banyak hal yang perlu disiapkan oleh orang tua dan anak, dimulai dengan cari aturan terkait dengan pembelajaran tatap muka di lokasi tempat tinggal, mulai mengajarkan Protokol Kesehatan, dan kembali disiplikan jam tidur dan jam bangun," ucap Saufi.
Menurut Saufi, meski Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas akan diterapkan, pembelajaran jarak jauh juga akan tetap ada, seperti yang diungkap oleh Mendikbud Madiem Makarim belum lama ini.
Dalam penyesuaian SKB 3 Menteri tersebut, disebutkan mulai Januari 2021 PTM dapat dilaksanakan jika sudah mendapat izin pemda dan telah memenuhi syarat.
Dalam menyikapi pembelajaran online di masa mendatang, khususnya terkait dengan sistem evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan produk terbaru Faber-Castell, Paket Belajar Online.
Baca juga: Kemendikbudristek: Seizin Pemda, PTM Terbatas Boleh Dilaksanakan Walau Guru Belum Divaksin
Sementara itu, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Christian Herawan menjelaskan bahwa Paket Belajar Online Faber-castell memang diciptakan berdasarkan hasil survey yang ada di masyarakat khususnya terkait proses pembelajaran jarak jauh.
"Di mana gawai yang di perangkat utama Pembelajaran Jarak Jauh, yang dinilai kurang optimal dalam mendukung kegiatan pembelajaran," tutur Christian.
Kerepotan orang tua menyiapkan materi secara print out dapat diatasi dengan bantuan produk Paket Belajar Online Faber-Castell.
Paket Belajar Online Faber-Castell ini sendiri terdiri atas alat tulis yang lengkap seperti pensil, penghapus dan juga ballpoint yang dibutuhkan saat belajar, serta dilengkapi dengan stylus.
Stylus yang berada di paket belajar online dapat membantu saat pertanyaan jawaban yang sifatnya pilihan maupun essay.
Selain berfungsi untuk menggeser layar dan juga menulis, sehingga sangat cocok untuk segala jenis ujian.
Paket belajar online Faber-Castell ini merupakan solusi lengkap untuk dari tingkat Sekolah Dasar hingga mahasiswa di jelang perkuliahan yang saat ini menjalankan PJJ.