Interaksi Sosial: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, Syarat, Faktor dan Bentuknya
Interaksi adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Berikut akan dibahas mengenai pengertian, syarat, ciri dan bentuk interaksi sosial.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya dengan interaksi sosial hampir sama.
Bedanya adalah bahwa dalam imitasi itu orang yang satu mengikuti sesuatu di luar dirinya.
Sedangkan pada sugesti, seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
Orang yang mampu memberikan sugesti biasanya mempunyai kedudukan, kewibawaan, atau sifat otoriter sehingga disegani.
c. Identifikasi
Identifikasi adalah proses berinteraksi dengan cara meniru atau mengikuti hampir sama seluruh dari perilaku orang lain, penampilan fisik, dan sifatnya lebih permanen.
Identifikasi sifatnya lebih mendalam karena kepribadian individu dapat terbentuk atas dasar proses identifikasi.
Proses ini dapat berlangsung dengan sendirinya ataupun disengaja, individu memerlukan tipe-tipe ideal tertentu di dalam proses kehidupannya.
d. Simpati
Simpati merupakan suatu proses dimana individu merasa tertarik pada pihak lain.
Simpati bisa dikatakan, suatu perasaan ikut larut merasakan kesedihan mereka yang tertimpa musibah.
Didalam proses ini perasaan individu memegang peranan penting walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk kerjasama.
Adapun empati adalah kelanjutan dari rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya.
Baca juga: Kalimat Imperatif: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya
Baca juga: Tanda Baca Elipsis: Pengertian, Kegunaan dan Contohnya
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat dikelompokkan ke dalam 2 bentuk yaitu asosiatif dan disosiatif.
Asosiatif mengarah kepada persatuan, sedangkan disosiatif mengarah kepada perpecahan.
- Asosiatif
Bentuk interaksi sosial asosiatif selalu mengarah kepada persatuan, kerjasama, dan hal-hal yang positif.
Bentuk interaksi sosial asosiatif berupa kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi
a. Kerjasama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu Bargaining, Cooptation, Coalition dan Join venture.
b. Akomodasi
Akomodasi berawal dari perselisihan atau pertentangan. Akomodasi adalah upaya untuk meredakan atau menyelesaikan pertentangan yang terjadi.
Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan dan mencegah membesarnya suatu pertentangan.
Bentuk-bentuk akomodasi diantaranya yakni toleransi, kompromi, koersi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, stalemate dan ajudikasi.
c. Asimilasi
Menurut, Soejono Soekanto, asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara perorangan atau kelompok.
Secara singkat asimilasi dapat diartikan sebagai peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan
Contoh: warga dari etnis Arab dan Tionghoa yang tinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur menggunakan bahasa Jawa sebagai identitas sosial mereka, mereka telah melebur dengan budaya masyarakat setempat.
d. Akulturasi
Akulturasi ini mirip dengan asimilasi namun kebudayaan asli dari kelompok tersebut masih ada.
Dua budaya berpadu dan menghasilkan budaya baru tanpa membuat budaya asli hilang.
Misal: perpaduan music melayu dengan spanyol yang menghasilkan music keroncong.
- Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif cenderung mengarah pada perpecahan suatu kelompok.
Bentuk-bentuk dari interaksi sosial disosiatif meliputi persaingan (kompetisi), kontravensi, dan pertentangan (konflik).
Sumber:
- Modul 3 Interaksi Sosial, Pendidikan Kesetaraan Program Paket C Mahir Daring
- Modul 3 Mata Pelajaran Sosiologi untuk Jenjang Pendidikan Kesetaraan SMA
(Tribunnews.com/Tio)