Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Guru di Sangihe Berjuang Beri Pembelajaran di Masa Pandemi Dalam Keterbatasan

Masa pandemi Covid-19 memberikan sejumlah kesulitan bagi pembelajaran di sejumlah daerah, termasuk di Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten Sangihe, Sulut

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dodi Esvandi
zoom-in Kisah Guru di Sangihe Berjuang Beri Pembelajaran di Masa Pandemi Dalam Keterbatasan
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
ilustrasi belajar daring 

Setiap guru menyambangi rumah muridnya satu persatu secara bergantian. Tiap murid yang rumahnya berdekatan dibuatkan kelompok yang berjumlah maksimal tiga orang.

Para guru setiap harinya mendatangi rumah muridnya sesuai dengan kelompok.

Selama pembelajaran dengan model ini, para guru berusaha untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga: Bantuan Kuota Internet, Nadiem Minta Kepala Sekolah Perbarui Data Nomor HP Siswa dan Guru

"Beberapa teman guru yang keliling ke rumah, tetapi dikelompokkan yang rumah berdekatan. Satu sampai tiga anak, dibuat satu kelompok tempat di satu rumah yang terdekat. Sehingga bergantian, hari ini di rumah si A, besok si B, begitu selanjutnya. Demi menghindari kerumunan," jelas Ridhwan.

Selain dengan cara tersebut, para guru juga memanfaatkan modul pembelajaran dan pemberian tugas kepada siswa.

Spirit para guru di Sangihe terinspirasi dari para pahlawan yang gigih memperjuangkan kemerdekaan dari para penjajah.

Para guru ini menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam perjuangan di bidang pendidikan.

BERITA TERKAIT

Langkah-langkah ini, menurut Ridhwan, diupayakan oleh para guru di Sangihe untuk menghindari menurunnya kualitas pembelajaran kepada para siswa.

Dirinya menuturkan bahwa pembelajaran di masa pandemi Covid-19 hanya bisa dilakukan secara satu arah.

Padahal di masa sebelum pandemi Covid-19, proses transfer ilmu dari guru ke murid dapat dilakukan secara leluasa.

Para siswa, menurut Ridhwan, juga mengalami kebosanan yang sangat tinggi. Mereka bosan karena sudah terlalu lama berada di rumah.

Baca juga: HUT Kemerdekaan RI, Perguruan Tinggi Berkontribusi Lewat Pembentukan SDM Berkualitas

"Ada kerinduan untuk ke sekolah belajar bersama termasuk kegiatan kerohanian, olahraga dan pramuka yang ditiadakan. Momen-momen itu yang dirindukan," ungkap Ridhwan.

Di HUT ke-76 Republik Indonesia ini, Ridhwan berharap agar vaksinasi terhadap siswa di Sangihe dapat terwujud agar pembelajaran dapat digelar dengan aman dari penularan Covid-19. Meski begitu, Ridhwan mengungkapkan para guru di Sangihe telah menjalani vaksinasi.

Selain itu, dirinya berharap pemerintah dapat membangun infrastruktur digital seperti jaringan telepon dan Internet

"Di sini sangat kesulitan dan tidak menutup kemungkinan untuk pendidikan ke depan pasti akan ke digitalisasi. Di sini sangat minim sekali," ucap Ridhwan.

Saat ini, pembelajaran di sekolah tempat Ridhwan mengajar telah diperbolehkan menggelar PTM terbatas karena masuk zona hijau. Dirinya berharap PTM terbatas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas