Kemendikbudristek: Pendidikan Tinggi Prioritaskan Pengembangan SDM
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) sangat dibutuhkan untuk mengelola SDA yang melimpah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam mengatakan Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat besar.
Meski begitu, Nizam mengatakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sangat dibutuhkan untuk mengelola SDA yang melimpah.
"Kita tahu bahwa kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia luar biasa sekali dari Sabang sampai Merauke, namun SDA itu tidak akan bermakna apabila tidak disertai penyiapan Sumber Daya Manusia yang unggul dan pengembangan inovasi melalui pengembangan ilmu dan teknologi," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN 2020-2024, terdapat 5 arahan utama Presiden, dengan diantaranya Pembangunan Infrastruktur, Pembangunan SDM, Mendorong Investasi, Reformasi Birokrasi, dan Penggunaan APBN.
Baca juga: RI-Jepang Sepakat Genjot Kualitas SDM Industri Otomotif
“Pengembangan SDM menjadi prioritas penting, inilah menjadi kunci dan menjadi tugas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi khususnya Pendidikan Tinggi. Karena kita ingin melahirkan insan-insan pelajar Pancasila," ucap Nizam.
Baca juga: Kemendikbudristek Fasilitasi Insan Vokasi Masuk Industri 4.0
:Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," tambah Nizam.
Baca juga: Dosen Vokasi dapat Bantuan Program Beasiswa Riset Terapan
Program-program Kampus Merdeka, kata Nizam, memberikan ruang bagi putra putri negeri ini untuk mendapatkan pengalaman yang semakin luas, baik melalui program Kampus Mengajar, Pertukaran Mshasiswa Merdeka maupun IISMA.
Peran serta para mahasiswa diharapkan dapat menjadi bekal untuk pengalaman hidup mereka serta pengalaman didunia profesional dan masyarakat.
Pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan kepada daerah 3T dirasa sangat optimis. Filosofi Merdeka Belajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kemendikbudristek menjadi harapan baru dan nafas segar untuk adik-adik di daerah 3T khususnya di daerah Papua.