Mengenal Sistem Peredaran Darah pada Manusia, Beserta Macam-macam Pembuluh Darah
Sistem peredaran darah merupakan suatu sistem organ yang memiliki fungsi untuk memindahkan zat dan nutrisi ke dan dari sel, simak pejelasannya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
Baca juga: Apa Itu Kista Ovarium? Berikut Penjelasan, Gejala Beserta Perawatan yang Bisa Dilakukan di Rumah
Baca juga: Kondisi Mental dan Alasan Lain Mengapa Perempuan Memilih Childfree
Macam-macam Peredaran Darah
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup.
Hal tersebut dikarenakan darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda.
Berikut ini macam-macam peredaran darah:
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Peredaran darah panjang/besar/sistemik ini merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh.
Lalu, darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung.
Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, pada kapiler juga terdapat spingter prakapiler yang mengatur aliran darah ke kapiler.
Jika spingter prakapiler berelaksasi, maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
Namun jika spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.
Pada vena, jika otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
Baca juga: Apa Itu Perubahan Sosial Budaya? Inilah Penjelasannya, Lengkap dengan Faktor-faktor Penghambat
Baca juga: Manfaat Minyak Zaitun Bila Diminum: untuk Kesehatan Jantung hingga Menstabilkan Gula Darah
Kelainan pada Sistem Peredaran Darah
1. Arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak).
2. Anemia, yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
3. Varises, yaitu pelebaran pembuluh darah di betis.
4. Hemeroid (ambeien), yakni pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur.
5. Ambolus, yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
6. Trombus, yakni tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak.
7. Hemofili, yakni kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas).
8. Leukemia (kanker darah), yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
9. Erithroblastosis fetalis, yakni rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
10. Thalasemia, yakni anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
11. Hipertensi, yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis.
(Tribunnews.com/Latifah, Kemdikbud.go.id)