Bukti-bukti Adanya Globalisasi di Bidang Komunikasi, Ekonomi, Transportasi, dan Gaya Hidup
Berikut ini bukti-bukti adanya globalisasi, mulai dari bidang komunikasi, ekonomi, transportasi hingga gaya hidup.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Simak bukti-bukti adanya globalisasi dalam artikel ini.
Globalisasi mendorong adanya interaksi dari berbagai wilayah di seluruh dunia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.
Selo Soemardjan berpendapat, “globalisasi adalah terbentuknya sebuah komunikasi dan organisasi di antara masyarakat satu dengan yang lainnya yang berbeda di seluruh dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti kaidah-kaidah baru yang sama."
Sementara dikutip dari Petersin Institute for International Economics, globalisasi adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan saling ketergantungan yang berkembang antara ekonomi, budaya, dan populasi dunia, yang disebabkan oleh perdagangan lintas batas barang dan jasa, teknologi, dan arus investasi, manusia, dan informasi.
Istilah tersebut menjadi populer setelah Perang Dingin pada awal 1990-an.
Baca juga: Apa itu Kegiatan Ekspor dan Impor? Berikut Pengertian, Pelaku dan Manfaatnya
Baca juga: Apa Itu Pasar? Inilah Pengertiannya, Lengkap dengan Fungsi dan Peran
Bukti Adanya Globalisasi
Berikut ini bukti-bukti adanya globalisasi:
1. Bidang Komunikasi
Bukti adanya globalisasi yang paling jelas terlihat datang dari bidang komunikasi.
Di mana internet menghubungkan manusia dari berbagai belahan bumi untuk bisa berkomunikasi secara jarak jauh.
Dilansir dari Statista, pada Januari 2021 terhitung ada 4,66 miliar pengguna internet aktif di dunia.
Artinya sekitar 59,9 persen manusia yang hidup di bumi menggunakan internet secara aktif.
Dengan adanya internet, manusia bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi satu sama lain. Media sosial dan media digital adalah contoh globalisasi dalam bidang komunikasi.
2. Bidang Ekonomi
Niklas Potrafke dalam The Evidence on Globalization (2014) menyebutkan bahwa globalisasi memacu pertumbuhan ekonomi dengan berbagai alasan, terutama di negara-negara berkembang.
Globalisasi menghubungkan negara-negara di dunia, memungkinkan hubungan politik juga perdagangan internasional.
Perdagangan internasional memacu suatu negara menjadi lebih produktif karena terbukanya pasar yang lebih besar juga saingan yang lebih banyak.
Sehingga memberikan lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan perkapita, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Contoh globalisasi dalam bidang ekonomi adalah ekspor dan impor produk pemenuhan kebutuhan manusia.
3. Bidang Transportasi
Transportasi dipercayai merupakan hasil teknologi yang merupakan kunci globalisasi.
Majunya bidang transportasi merupakan bukti dari globalisasi.
Teknologi transportasi secara mendasar telah mengubah jarak dan waktu manusia di seluruh dunia. Manusia bisa berpindah dengan cepat dan aman menggunakan berbagai moda transportasi.
Tidak hanya manusia, barang dagangan dan komoditas juga bisa dipindahkan menggunakan moda transportasi yang menyokong bidang ekonomi.
4. Gaya hidup
Aleya Abdel-Hadi dalam jurnal berjudul Culture, Quality of life, Globalization and Beyond (2012) menyebutkan gaya hidup adalah sikap, nilai, atau pandangan individu tentang politik, agama, kesehatan, keintiman, dan sebagainya.
Di mana pandangan tersebut mengubah gaya hidup, dengan cara memberikan kebiasaan baru.
Globalisasi memengaruhi cara pandang manusia dan merubah gaya hidup sesuai dengan kehendak manusia tersebut.
Misalnya gaya hidup sehat, gaya hidup vegetarian, gaya hidup hedonisme, hingga gaya hidup konsumtif dapat terbentuk karena adanya globalisasi.
Selera makanan, hiburan, dan juga pakaian turut serta menjadi perubahan gaya hidup akibat globalisasi.
Dampak Globalisasi
Globalisasi juga mengubah pola kehidupan masyarakat, salah satunya menuntun masyarakat jadi mengenal banyak budaya dari negara-negara di luar.
Berikut dampak globalisasi terjadi di bidang ekonomi dan sosial budaya, dikutip dari gramedia.com:
1. Dampak di Bidang Ekonomi
a. Dampak Positif
Dampak positif dari globalisasi adalah memicu sikap kreatif dan inovatif di kalangan masyarakat luas agar dapat bersaing di ranah global.
Hujan barang dari luar negeri yang menawarkan harga murah dan barang kualitas mewah membuat para produsen lokal putar otak agar bisa menyaingi produk luar negeri.
Hal ini tentu saja meningkatkan kreativitas dan memantik inovatif di kalangan masyarakat luas.
Dampak positif selanjutnya adalah bertambahnya jenis lapangan pekerjaan akibat adanya investasi asing dari luar negeri.
Meningkatnya investasi luar negeri membuat lapangan kerja terbuka dimana- mana dan ini jelas menguntungkan karena bisa menyedot banyak pengangguran.
Hal itu membuat semakin terbukanya kesempatan bekerja di luar negeri.
Bekerja di luar negeri menjadi hal yang tak lagi ribet sekarang.
Banyak agen yang menyalurkan tenaga kerja di luar negeri.
Baca juga: Pengertian Ide Pokok, Beserta Ciri-ciri dan Cara Menemukan Gagasan Pokok dalam Sebuah Paragraf
Baca juga: Macam-macam Norma, Lengkap dengan Pengertian, Contoh dan Sanksinya
b. Dampak Negatif
Mudahnya mendapatkan barang dari luar negeri membuat pasar nasional akan dikuasai barang-barang impor.
Apalagi jika konsumen lebih menyukai produk luar negeri maka jatuhlah pada pedagang lokal.
Tak hanya itu, globalisasi juga memicu konsumerisme atau gaya hidup tidak hemat di masyarakat.
Dampak negatif berikutnya adalah masuknya tenaga asing dalam jumlah besar sehingga mendominasi tenaga kerja lokal.
Kemudahan masuknya tenaga kerja asing ke negeri kita menyebabkan tenaga asing dalam jumlah besar menyerbu Indonesia.
Matinya usaha-usaha lokal karena penjualan barang dari luar negeri
Jika barang dari luar negeri terus membanjiri Indonesia, maka bukan tidak mungkin akan membuat pengusaha lokal gulung tikar.
2. Dampak Globalisasi di Bidang Sosial Budaya
Seperti halnya di bidang ekonomi, di bidang sosial juga ada dampak yang diberikan oleh globalisasi.
a. Dampak Positif
Mengubah pola pikir masyarakat yang semula kuno jadi modern.
Orang-orang zaman dahulu dikenal berpikiran kuno.
Hal itu wajar karena akses mereka ke dunia luar terbatas.
Sementara di zaman sekarang informasi apapun dari manapun mudah didapatkan.
Maka pola pikir masyarakat pun berubah menjadi modern.
Membuat masyarakat mengenal keberagaman budaya di dunia (multikulturalisme dunia).
menumbuhkan sikap toleransi antar masyarakat akibat adanya saling ketergantungan baik ketergantungan pekerjaan maupun pendidikan.
b . Dampak negatif
Jika gagal memahami modernisasi akan mengakibatkan seperti kenakalan remaja akibat meniru tayangan di dunia maya.
Berseliwerannya tayangan di televisi atau internet membuat membuat remaja menerima dengan mudah menyerap hal negatif dari tayangan tersebut.
Mudah terpengaruh budaya luar negeri sehingga melupakan budaya lokal.
(Tribunnews.com/Yurika)(Kompas.com/Silmi Nurul Utami)