Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Materi Sekolah: Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara, Ini Sejarah dan Maknanya

Materi Sekolah, Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda tapi tetap satu

Penulis: Faishal Arkan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Materi Sekolah: Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara, Ini Sejarah dan Maknanya
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah perempuan menari tarian ketuk tilu pada kegiatan menari bersama 'Bandung Ketuktiluan' di halaman Gedung Sate, Jalan Diponogoro, Kota Bandung, Minggu (1/9/2019). Kegiatan yang diselenggarakan Rumpun Indonesia dan diikuti sekitar 500 perempuan dari anak-anak hingga nenek-nenek itu, bertujuan untuk memperkenalkan tarian ketuk tilu sebagai salah satu kekayaan budaya Jawa Barat kepada masyarakat luas dan mengembalikan nilai-nilai kearifan lokal keberagaman seni dan budaya sebagai pemersatu identitas persatuan bangsa Indonesia. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut materi sekolah mengenai makna Bhinneka Tunggal Ika.

Makna dari Bhinneka Tunggal Ika yaitu meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan.

Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan yang melambangkan kesatuan Negara Republik Indonesia.

Semboyan ini diambil dari kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular abad ke-14.

- Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Dalam buku 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dijelaskan, bunyi lengkap dari ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa Kerajaan Majapahit.

Dalam kitab tersebut Mpu Tantular menulis “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” (Bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu).

Berita Rekomendasi

Hal tersebut, merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal.

Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang mendua.

Ungkapan dalam bahasa Jawa Kuno tersebut, secara harfiah mengandung arti bhinneka (beragam), tunggal (satu), ika (itu) yaitu beragam satu itu.

Doktrin yang bercorak teologis ini semula dimaksudkan agar antara agama Buddha (Jina) dan agama Hindu (Siwa) dapat hidup berdampingan dengan damai dan harmonis.

Baca juga: Materi Sekolah: Pancasila sebagai Sumber Segala Hukum dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

- Bhinneka Tunggal Ika Dalam Konteks Indonesia

Dalam mengelola kemajemukan masyarakat, Indonesia memiliki pengalaman sejarah yang cukup panjang bila dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain.

jauh sebelum Negara Barat mengenal apa yang disebut dengan multikulturalisme, bangsa Indonesia sudah memiliki falsafah “Bhinneka Tunggal Ika”.

Sejarah juga membuktikan bahwa semakin banyak suatu bangsa menerima warisan kemajemukan, maka semakin toleran bangsa tersebut terhadap kehadiran “yang lain”.

Baca juga: Materi Sekolah: Hubungan Proklamasi Kemerdekaan dengan Pembukaan UUD 1945

Kebersamaan Wishnutama dan Talenta Muda Bhinneka Tunggal Ika
Kebersamaan Wishnutama dan Talenta Muda Bhinneka Tunggal Ika (Instagram @wishnutama)

Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Dikutip dari Modul Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara Kemenkumham, makna serta keberagaman dalam Bhinneka Tunggal Ika, yakni:

a.  Kebhinnekaan Mata Pencaharian

Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki kondisi alam yang berbeda-beda, seperti dataran tinggi/pegunungan maupun dataran rendah/pantai.

Hal tersebut membuat masyarakat yang tinggal didaerah tersebut harus menyesuaikan cara hidupnya dengan alam disekitarnya.

Kondisi alam juga mengakibatkan perbedaan mata pencaharian ada yang sebagai petani, nelayan, pedagang pegawai, peternak dan lain-lain.

b. Kebhinnekaan ras

Letak Indonesia sangat strategis sehingga Indonesia menjadi tempat persilangan jalur perdagangan.

Banyaknya kaum pendatang ke Indonesia mengakibatkan terjadinya akulturasi baik pada ras, agama, kesenian maupun budaya.

Ras di Indonesia terdiri dari Papua Melanesoid yang berdiam di Pulau Papua

Papua Melanesoid memiliki ciri fisik rambut keriting, bibir tebal dan kulit hitam.

Ras weddoid dengan jumlah yang relatif sedikit, seperti orang Kubu, Sakai, Mentawai, Enggano dan Tomuna

Ras weddoid memiliki ciri fisik, perawakan kecil, kulit sawo matang dan rambut berombak.

Selain itu ada Ras Malayan Mongoloid berdiam di sebagian besar kepulauan Indonesia.

Khususnya di Kepulauan Sumatera dan Jawa dengan ciri-ciri rambut ikal atau lurus, muka agak bulat, kulit putih sampai sawo matang.

Kebhinnekaan tersebut tidak mengurangi persatuan dan kesatuan karena tiap ras saling menghormati dan tidak menganggap ras nya paling unggul.

c. Kebhinnekaan agama

Masuknya kaum pendatang baik yang berniat untuk berdagang maupun menjajah membawa misi penyebaran agama yang mengakibatkan kebhinnekaan agama di Indonesia.

Ada agama Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu serta aliran kepercayaan.

Kebhinnekaan agama sangat rentan akan konflik, tetapi dengan semangat persatuan dan semboyan Bhinneka tunggal ika konflik tersebut dapat dikurangi dengan cara saling toleransi antar umat beragama.

d. Kebhinnekaan Budaya

Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.

Budaya memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM kearah yang lebih baik.

e. Kebhinekaan Gender

Perbedaan jenis kelamin adalah sesuatu yang sangat alami, tidak menunjukkan adanya tingkatan.

Anggapan kuat bagi laki-laki dan lemah bagi perempuan,adalah tidak benar.

Masing-masing mempunyai peran dan tanggungjawab yang saling membutuhkan dan melengkapi.

Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Hujan Asam, Proses, dan Dampak Terhadap Lingkungan

(Tribunnews.com/Arkan)

Berita lainnya seputar Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas