Materi Sekolah: Pengertian Ekosistem, Komponen Ekosistem, dan Jenis Ekosistem
Berikut ini materi sekolah tentang pengertian ekosistem, komponen ekosistem, dan jenis ekosistem.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Sinar Matahari merupakan komponen abiotik yang penting bagi semua makhluk hidup.
Intensitas dan kualitas sinar Matahari dapat mempengaruhi proses fotosintesis.
Proses fotosintesis dibutuhkan organisme autotrof untuk menghasilkan makanan.
Sehingga, proses fotosintesis tergantung pada kualitas sinar matahari.
Jenis Ekosistem Lingkungan
Setelah memperlajari tentang komponen ekosistem serta macam-macamnya, kini kita memasuki materi tentang jeni ekosistem lingkungan.
Ada tiga jenis ekosistem, yaitu ekositem air (akuatik), ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem Air (Akuatik)
Ekosistem air terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berada di dalam air. Berikut beberapa macam ekosistem air berdasarkan jenis airnya.
a. Ekosistem Air tawar
Ekosistem air tawar memiliki suhu yang tidak panas, intensitas cahaya matahari kurang, dan dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Jenis tumbuhan yang hidup di ekosistem air ini adalah ganggang, tumbuhan biji, dan hewan seperti filum.
b. Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut memiliki kadar garam yang tinggi hingga mencapai 55% di daerah laut tropik.
Perbedaan suhu di atas dan di bawah permukaan air laut disebut termoklin.
Termoklin adalah batas antar kedua permukaan dengan suhu yang berbeda atau bahkan berlainan.
c. Ekosistem Air Muara
Ekosistem air muara merupakan tempat bersatunya air sungai dan air laut.
Air muara biasanya dibatasi oleh lempengan lumput yang luas atau rawa garam.
Ekosistem ini memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi.
Biasanya, hewan yang tinggal di ekosistem ini adalah ganggang, fitoplankton, berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
d. Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai adalah tempat yang tepat untuk berbagai jenis tumbuhan yang hidup di pasir seperti Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.
Tumbuhan ini hidup dengan menjalar dan berdaun tebal.
e. Ekosistem Sungai
Ekosistem air sungai memiliki suhu yang dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan.
Aliran air dan gelombang di dalam air memberikan oksigen pada air.
Komponen biotik atau hewan yang hidup di ekosistem ini seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, dan buaya.
f. Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang terdiri dari coral yang berada dekat pantai.
Hewan-hewan yang hidup di ekosistem karang adalah pemakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.
Seperti berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.
Adapula herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.
g. Ekosistem laut dalam
Ekosistem laut dalam memiliki kedalaman lebih dari 6.000m.
Di dalam ekosistem ini biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.
Ada pula komponen biotik organisme autotrof seperti bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
h. Ekosistem lamun
Lamun atau sea grass adalah kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut.
Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di area perairan pantai yang dangkal.
Komponen biotik ini mempunyai tunas berdaun tegak dan tangkai‑tangkai merayap untuk berkembangbiak.
Lamun dapat berbunga, berbuah dan menghasilkan biji.
Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara.
2. Ekosistem Terestrial (Darat)
Ekosistem darat terdiri dari beberapa habitat berdasarkan zona dengan temperatur dan curah hujan yang digunakan komponen biotik untuk keberlangsungan hidup.
a. Tundra
Ekosistem ini berada di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
b. Karst (batu gamping/gua)
Ekosistem ini memiliki tanah yang kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, memiliki aerasi yang rendah, dan didominasi oleh pori-pori mikro.
c. Hutan Hujan Tropis
Ekosistem ini terdapat di daerah subtropik.
Tumbuhan di ekosistem ini berdaun lebat yang membentuk kanopi dan memiliki cabang yang tinggi.
Daerah ini mendapat sinar matahari dengan variasi pancaran sinar matahari dan memiliki kelembapan tinggi.
Suhu ekosistem ini sepanjang hari sekitar 25 °C.
d. Hutan Gugur
Ekosistem hutan gugur memiliki empat musim.
Ciri-ciri ekosistem ini adalah memiliki curah hujan merata sepanjang tahun.
Ada 10-20 jenis pohon dan tumbuh tidak terlalu rapat.
e. Taiga
Ekosistem Taiga berada di belahan Bumi sebelah utara dan pegunungan daerah tropik.
Ciri-ciri ekosistem ini adalah suhu yang rendah di musim dingin.
Biasanya taiga tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.
f. Sabana
Sabana merupakan ekosistem darah yang terdapat di daerah tropik.
Wilayah ini memiliki curah hujan 40 – 60 inci per tahun, namun temperatur dan kelembaban masih tergantung musim.
g. Padang Rumput
Ekosistem padang rumput berada di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-ciri ekosistem padang rumput adalah memiliki curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun.
Pada ekosistem ini, hujan turun tidak teratur, memiliki daya peresapan air yang tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.
3. Ekosistem Buatan
a. Bendungan
b. Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
c. Agroekosistem berupa sawah tadah hujan
d. Sawah irigasi
e. Perkebunan sawit
f. Pemukiman seperti kota dan desa
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Materi Sekolah