Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar 7 Pahlawan Revolusi Korban Pengkhianatan G30S, Profil Singkat hingga Karier

Berikut ini daftar pahlawan revolusi: 7 Jenderal korban pengkhianatan G30S PKI, profil singkat hingga perjalanan arier.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Daftar 7 Pahlawan Revolusi Korban Pengkhianatan G30S, Profil Singkat hingga Karier
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah warga melihat beberapa tempat bersejarah di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (29/9/2015). Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

Ia berhasil meredam pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yaitu kelompok pemerintah daerah yang memiliki oposisi terhadap pemerintah pusat, pada tahun 1958.

Ahmad Yani kemudian dilantik menjadi Panglima Angkatan Darat, menggantikan Jenderal AH Nasution.

Ia diculik oleh Resimen Cakrabirawa yang dipimpin Letnan Kolonel Untung pada 30 September 1965.

2. Mayor Jenderal Siwondo Parman

Mayor Jenderal Siswondo Parman lahir pada tanggal 14 Agustus 1918 di Wonosobo, Jawa Tengah.

Parman pernah masuk ke sekolah kedokteran, namun berhenti sekolah setelah Jepang menjajah Indonesia.

Parman bekerja sebagai polisi militer pada masa pendudukan Jepang atau biasa disebut Kempeitai.

Berita Rekomendasi

Kemudian, ia dikirim ke Jepang mengikuti pelatihan intelijen.

Namun, setelah kembali ke Indonesia, ia beralih menjadi seorang penerjemah karena Jepang sudah tidak menjajah Indonesia.

Parman bergabung di TKR atau Tentara Keamanan Rakyat pada 1945.

Beberapa bulan kemudian, ia diangkat menjadi kepala staf polisi militer di Yogyakarta.

Ia naik pangkat menjadi staf Gubernur militer di Jabodetabek yang berpangkat Mayor setelah beberapa tahun kemudian.

Parman pernah menggagalkan pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA yang dipimpin oleh Raymond Westerling.

Prestasinya tersebut membawanya untuk dikirim untuk sekolah polisi militer di Amerika oleh pemerintah Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas