Apa Itu Pasar? Berikut Pengertian, Fungsi, Macam-Macam, hingga Struktur
Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian, fungsi, macam-macam, serta struktur pasar yang perlu diketahui
Penulis: Faishal Arkan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial, dan infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah, yakni uang.
Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, pasar diartikan sebagai suatu tempat bertemunya antara penjual yang menawarkan barang dan pembeli yang membutuhkan barang.
Pasar merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Dengan adanya pasar, penjual dapat menyalurkan dan menjual barang yang diproduksi tanpa harus merasa bingung untuk memikirkan ke mana barang hasil produksinya harus dijual.
Bagi pembeli, pasar memudahkan mereka mencari berbagai macam kebutuhan pokok
Lalu apa saja fungsi, macam-macam, dan struktur pasar?
Baca juga: Apa yang Dimaksud Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan? Berikut Penjelasan dan Faktornya
Baca juga: Materi Sekolah: Pencegahan Bahaya Penggunaan Listrik
Dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII, dijelaskan mengenai fungsi, macam-macam, dan struktur pasar berikut ini:
1. Fungsi Pasar
a. Menetapkan Nilai
Saat melakukan transaksi jual beli, pihak penjual dan pembeli menetapkan harga masing-masing terhadap satu jenis barang.
Setelah melakukan aktivitas tawar-menawar, maka akan diperoleh harga yang disepakati oleh kedua belah pihak, hal itu disebut harga kesepakatan atau harga keseimbangan.
Contoh:
Pak Joni seorang tukang sayur menawarkan seikat bayam Rp1.500,00, kemudian Bu Ratna meminta dengan harga Rp1.000,00.
Setelah tawar-menawar maka disepakati harga seikat bayam Rp1.250,00.
Jadi, nilai seikat bayam adalah Rp. 1.250,00.
b. Mendistribusikan Barang dan Jasa
Pasar dapat membantu memenuhi kebutuhan barang dan jasa.
Dengan adanya pasar, konsumen tidak akan disusahkan dalam mencari semua kebutuhan hidupnya, karena pasar bisa menyediakan seluruh barang kebutuhan hidup.
Contoh:
Apabila kita membutuhkan pakaian maka kita tinggal pergi ke pasar.
Bila kita membutuhkan beras maka kita tinggal pergi ke pasar beras.
c. Mengorganisasikan Produksi
Barang dan jasa yang dijual di pasar akan terjual kalau harganya dianggap murah oleh pembeli.
Oleh karena itu, penjual selalu menerapkan metode produksi yang dapat menekan biaya produksi untuk menghasilkan produk denga harga yang murah.
Contoh:
Untuk menghasilkan barang yang murah produsen mengatur bahan baku, upah pegawai, biaya penjualan, dan lain lain.
d. Menyediakan Barang dan Jasa untuk Keperluan Masa Depan
Pasar biasanya menjadi salah satu tempat menyimpan stok barang untuk keperluan di kemudian hari.
Kita dapat memperolehnya untuk keperluan di masa depan.
2. Macam-macam pasar
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat jenis pasar yang beraneka ragam.
Berdasarkan waktu kegiatannya, pasar dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a. Pasar Harian
Pasar harian adalah pasar yang kegiatannya berlangsung setiap hari.
Transaksi jual beli barang kebutuhan pokok terjadi setiap hari.
Contoh pasar harian adalah pasar tradisional, supermarket, hypermarket, supermall, toserba, dan sebagainya
b. Pasar Mingguan
Pasar mingguan, yaitu pasar yang kegiatannya berlangsung satu minggu sekali, pada hari-hari tertentu.
Contoh, pasar minggu, pasar senen, pasar rabu, dan sebagainya.
c. Pasar Bulanan
Pasar bulanan, yaitu pasar yang kegiatannya berlangsung setiap satu bulan sekali,
Contohnya pasar yang diadakan di seputar sebuah pabrik setiap awal bulan.
Pada saat itu, biasanya para karyawan mendapatkan gaji dari perusahaan sehingga dijadikan peluang oleh para penjual untuk mengadakan pasar sederhana.
d. Pasar Tahunan
Pasar tahunan, yaitu pasar yang kegiatannya berlangsung setiap satu tahun sekali.
Pasar ini biasanya digelar untuk memperingati peristiwa tertentu yang dianggap penting.
Contoh, Pekan Raya Jakarta yang diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun Kota Jakarta sekaligus untuk mempromosikan berbagai jenis barang kepada konsumen.
3. Struktur Pasar
a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna, yaitu pasar tempat interaksi antara permintaan dan penawaran terjadi dengan jumlah yang tidak terbatas.
Harga yang terbentuk merupakan harga sesuai keinginan produsen dan konsumen.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
- Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
Oleh karena itu, penjual atau pembeli tidak bisa memengaruhi harga pada pasar.
Harga pasar terbentuk murni hasil interaksi permintaan dan penawaran.
Penjual hanya bisa menerima harga pasar.
- Barang yang dijual bersifat homogen
Barang yang dihasilkan benar-benar sama dalam segala hal.
Tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dijual.
- Pembeli maupun penjual bebas untuk keluar masuk pasar
Selama memungkinkan masih bisa mendapat keuntungan, baik penjual maupun pembeli boleh masuk ke dalam pasar.
- Informasi mengenai pasar diketahui dengan sempurna.
Penjual dan pembeli mengetahui dengan sempurna informasi mengenai harga jual, biaya produksi, kualitas barang, dan lain-lain.
- Bebas dari campur tangan pemerintah
Pemerintah tidak memiliki kewenangan dan hak dalam menetukan harga di pasar karena harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar.
Dalam kenyataannya, pasar persaingan sempurna tidak pernah ada.
Hal tersebut disebabkan adanya beberapa asumsi yang menjadi syaratnya sangat sulit untuk dipenuhi dalam kondisi saat ini.
Akan tetapi, pasar yang mendekati pasar persaingan sempurna, di antaranya:
- Pasar ikan;
- Pasar beras;
- Pasar sayur-sayuran;
b. Pasar Bukan Persaingan Sempurna
Pasar bukan persaingan sempurna merupakan pasar yang tidak memenuhi ciri-ciri pasar persaingan sempurna.
Apabila seorang penjual dapat memengaruhi harga pasar, maka tempat penjual tersebut adalah pasar bukan persaingan sempurna.
Bentuk pasar bukan persaingan sempurna terdiri atas berikut ini, di antaranya:
- Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan suatu pasar dengan hanya ada satu penjual yang menguasai pasar.
Penjual ini menghasilkan barang yang tidak diproduksi penjual lain, sehingga bebas menentukan harga.
Saat ini, perusahaan atau penjual yang murni bersifat monopoli sangat jarang ditemui, karena di dalam pasar selalu terdapat persaingan.
Contoh dari perusahaan yang memegang monopoli ialah Pertamina yang memegang monopoli pasar bahan bakar minyak di Indonesia.
- Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan bentuk pasar bukan persaingan sempurna.
Yang merupakan tempat terdapatnya beberapa penjual yang menguasai pasar.
Jadi, pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan atau penjual.
Contoh:
Pasar jasa operator telepon seluler yang dikuasai oleh Telkomsel, Satelindo, dan Indosat.
Ciri-ciri pasar oligopoli
- Terdapat beberapa penjual yang menguasai pasar;
- barang yang diperjualbelikan hampir sama, namun memiliki perbedaan dalam hal
corak dan merek;
- terdapat hambatan bagi penjual baru yang masuk ke pasar untuk ikut bersaing;
- di antara para oligopolis terdapat satu penjual yang berperan sebagai pemimpin harga (price leader).
Contoh:
Aqua adalah price leader dalam pasar minuman mineral dengan menguasai pangsa pasar minuman mineral yang lebih besar.
- Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni, yaitu bentuk pasar bukan persaingan sempurna dengan pasar dikuasai oleh satu pembeli.
Contoh:
Sebuah perusahaan membeli teh yang berkualitas kepada para petani secara langsung, kemudian perusahaan ini membujuk para petani agar menjual tehnya hanya kepada perusahaan tersebut dengan harga ditentukan oleh perusahaan sebagai pembeli.
Walaupun perusahaan tersebut menentukan harga teh, namun tidak bisa menentukan harga jual karena terdapat perusahaan lain yang juga memproduksi barang yang sama.
- Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni merupakan bentuk pasar bukan persaingan sempurna dengan pasar dikuasai oleh beberapa pembeli.
Masing-masing pembeli saling memengaruhi dalam menetapkan harga barang yang dibelinya.
- Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopolistis, yaitu bentuk pasar bukan persaingan sempurna tempat terdapatnya banyak penjual yang menawarkan barang yang sama, namun memiliki ciri khas masing-masing.
Jadi, dalam pasar persaingan monopolistis barang yang diperjualbelikan sama, namun memiliki perbedaan dalam hal merek, model desain produk, aksesoris, dan lain-lain.
Contoh:
Pasar handphone yang terdiri atas berbagai macam merek, model, ukuran, dan aksesorisnya, namun tetap memiliki kesamaan sebagai alat komunikasi.
Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya merupakan pasar yang berada di antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
Unsur pasar monopoli terlihat dari adanya hak paten dari setiap produk yang dijual sehingga merek dagang mereka tidak boleh ditiru oleh perusahaan yang lain.
Kemudian unsur persaingannya terlihat dari adanya persaingan dari barang yang dijual seperti dalam merek, kemasan, desain barang, ukuran, bahkan harga barang.
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis
- Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak;
- Barang yang dijual bersifat differentiated product;
- Promosi menjadi media ampuh dalam memenangkan persaingan;
- Penjual lebih mudah masuk pasar dibanding pasar monopoli dan oligopoli;
- Setiap penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang yang dijualnya.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Penyimpangan Sosial? Berikut Penjelasan, Bentuk, Faktor dan Dampaknya
(Tribunnews.com/Arkan)