Kenali Jenis Sel Darah Manusia, Fungsi Darah, dan Jenis Penyakit Darah: Anemia hingga Limfoma
Berikut ini penjelasan tentang sel darah manusia, jenis sel darah, fungsi darah, dan jenis penyakit darah mulai dari Anemia hingga Kanker Limfoma.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Darah merupakan komponen penting dalam tubuh manusia.
Darah manusia terdiri dari banyak sel dan memiliki bentuk cair.
Di dalam tubuh manusia terdapat hormone, nutrisi, dan oksigen yang terkandung dalam sel darah.
Darah berfungsi untuk menghantarkan komponen-komponen penting ke seluruh tubuh manusia.
Selain itu, darah juga bertugas untuk mengangkat racun yang ada di dalam tubuh.
Untuk mengenal lebih jauh tentang sel darah manusia dalam rangkuman berikut ini.
Baca juga: Mengenal Bagian dari Paru-paru Manusia, Fungsi, hingga Tips Jaga Kesehatan Paru-paru
Pengertian Darah
Menurut Medical News Today, darah adalah kombinasi plasma dan sel-sel yang beredar di seluruh tubuh.
Darah memasok zat penting, seperti gula, oksigen, dan hormon, ke sel dan organ, dan membuang limbah dari sel.
Hal ini dapat diketahui pada pergerakan darah yang mengalir di dalam tubuh setiap manusia.
Sehingga, semua bagian tubuh terlewati oleh darah dan menjadi komponen penting yang menentukan kesehatan manusia.
Dalam laman kesehatan WebMD, Matthew Hoffman seorang ahli anatomi manusia menerangkan, darah adalah cairan yang terus bersirkulasi yang menyediakan nutrisi, oksigen, dan pembuangan limbah bagi tubuh.
Sebagian besar komponen darah berbentuk cair.
Darah memiliki banyak sel dan protein yang tersuspensi di dalamnya.
Hal itu membuat darah memiliki tekstur yang lebih kental daripada air murni.
Rata-rata orang memiliki sekitar 5 liter darah atau lebih dari satu galon air.
Cairan yang disebut plasma membentuk sekitar setengah dari isi darah.
Plasma mengandung protein yang membantu darah untuk membeku, mengangkut zat melalui darah, dan melakukan fungsi lainnya.
Plasma darah juga mengandung glukosa dan nutrisi terlarut lainnya.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian, Asal Mula Penemuan, Ciri-Ciri, hingga Cara Berkembang Biak Virus
Fungsi Darah Menurut Medical News Today
Darah memiliki berbagai fungsi yang penting untuk kelangsungan hidup sebagai berikut:
1. Memasok oksigen ke sel dan jaringan.
2. Menyediakan nutrisi penting untuk sel, seperti asam amino, asam lemak, dan glukosa.
3. Menghilangkan bahan limbah, seperti karbon dioksida, urea, dan asam laktat darah tubuh.
5. Melindungi tubuh dari penyakit, infeksi, dan benda asing melalui peran sel darah putih.
6. Mengatur suhu tubuh.
Baca juga: Materi Sekolah: Apa Itu Pubertas? Kapan Terjadinya hingga Tanda-tanda pada Laki-laki dan Perempuan
Jenis Sel-sel Dalam Darah
1. Sel darah merah
Sel darah merah adalah sel yang bertugas mengangkut oksigen serta menyebarkannya ke seluruh tubuh.
Sel ini berbentuk seperti cakram yang sedikit menjorok ke dalam, dikutip dari Medical News Today.
Mereka mengangkut oksigen ke dan dari paru-paru.
Sel darah ini memiliki Hemoglobin atau protein yang mengandung zat besi dan membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Masa hidup sel darah merah adalah 4 bulan dan tubuh menggantinya secara teratur.
Tubuh manusia menghasilkan sekitar 2 juta sel darah setiap detik.
Jumlah sel darah merah yang diharapkan dalam satu tetes (mikroliter) darah adalah 4,5–6,2 juta pada pria dan 4,0–5,2 juta pada wanita.
2. Sel darah putih
Sel darah putih memiliki fungsi sebagai antibiotik.
Sehingga, sel ini akan melawan penyakit yang dapat menyerah tubuh manusia.
Selain itu, kandungan di dalam sel darah putih juga akan memakan bakteri-bakteri yang masuk. Bakteri yang masuk ke sistem peredaran darah akan dimakan oleh sel-sel darah putih tersebut.
Sel darah putih terbentuk kurang dari 1% kandungan darah, serta membentuk pertahanan vital terhadap penyakit dan infeksi.
Jumlah sel darah putih dalam satu mikroliter darah biasanya berkisar antara 3.700-10.500.
Tingkat sel darah putih yang lebih tinggi atau lebih rendah dapat mengindikasikan penyakit.
3. Plasma darah
Plasma darah disebut juga trombosit.
Trombosit berinteraksi dengan protein pembekuan untuk mencegah atau menghentikan pendarahan.
Seharusnya, ada antara 150.000 dan 400.000 trombosit per mikroliter dalam darah manusia.
Sumsum tulang menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Kemudian, mereka memasuki aliran darah.
Plasma sebagian besar adalah air yang diserap dari makanan dan cairan yang dicerna oleh usus.
Zat-zat yang dibawa oleh plasma darah adalah mineral, hormone, antibody, karbon dioksida atau zat sisa, dan sisa pembongkaran protein.
Jantung memompanya ke seluruh tubuh sebagai darah melalui pembuluh darah.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Pernapasan Manusia, Organ, Proses, dan Cara Memelihara Organ Pernapasan
Jenis Penyakit Darah
1. Anemia
Jumlah sel darah merah yang sangat rendah dalam darah.
Kelelahan dan sesak napas dapat terjadi, meskipun anemia sering kali tidak menimbulkan gejala yang nyata.
2. Hematoma
Kumpulan darah di dalam jaringan tubuh. Pendarahan internal sering menyebabkan hematoma.
3. Leukemia
Suatu bentuk kanker darah, di mana sel darah putih berkembang biak secara tidak normal dan beredar melalui darah.
Sel darah putih yang abnormal membuat sakit akibat infeksi lebih mudah dari biasanya.
4. Multiple myeloma
Suatu bentuk kanker darah sel plasma yang mirip dengan leukemia.
Anemia, gagal ginjal dan kadar kalsium darah tinggi sering terjadi pada multiple myeloma.
5. Trombositopenia
Jumlah trombosit yang sangat rendah dalam darah.
Trombositopenia berat dapat menyebabkan perdarahan.
Baca juga: Materi Sekolah: Organ Pencernaan Hewan Ruminansia, Sistem Pencernaan, dan Contoh Hewan Ruminansia
6. Pendarahan
Pendarahan adalah darah yang keluar dari pembuluh darah dan mungkin terlihat jelas.
Misalnya luka yang menembus kulit.
Namun, ada juga pendarahan internal, seperti pendarahan di dalam usus, atau pendarahan dalam setelah kecelakaan mobil, yang mungkin tidak langsung terlihat.
7. Anemia hemolitik
Anemia yang disebabkan oleh ledakan cepat sejumlah besar sel darah merah (hemolisis).
Kerusakan sistem kekebalan adalah salah satu penyebabnya.
8. Hemokromatosis
Gangguan yang menyebabkan kadar zat besi berlebihan dalam darah.
Deposit besi di hati, pankreas dan organ lainnya, menyebabkan masalah hati dan diabetes.
9. Penyakit sel sabit
Suatu kondisi genetik di mana sel darah merah secara berkala kehilangan bentuk aslinya (tampak seperti sabit, bukan cakram).
Sel-sel darah yang cacat disimpan di jaringan, menyebabkan rasa sakit dan kerusakan organ.
10. Bakteremia
Bakteremia merupakan infeksi bakteri pada darah.
Infeksi ini adalah infeksi darah serius, dan seringkali memerlukan rawat inap dengan memberikan infus antibiotik terus menerus ke dalam pembuluh darah.
11. Malaria
Malaria adalah infeksi sel darah merah oleh Plasmodium yaitu parasit yang ditularkan oleh nyamuk.
Malaria menyebabkan demam episodik, menggigil, dan berpotensi merusak organ.
12. Limfoma
Limfoma adalah suatu bentuk dari kanker darah, di mana sel darah putih berkembang biak secara tidak normal di dalam kelenjar getah bening dan jaringan lain.
Kanker darah ini menyebabkan pembesaran jaringan, dan gangguan fungsi darah, pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan organ.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Materi Sekolah