11 Mahasiswa dari Enam Kampus Ikut Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di STP Trisakti
Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti menerima 11 mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti menerima 11 mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang berasal dari enam kampus di luar Jawa.
Para mahasiswa tersebut akan menjalani program tersebut hingga Desember 2021.
"Diharapkan program tersebut semakin memperkuat kecintaan generasi muda terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Ketua STP Trisakti, Fetty Asmaniati melalui keterangan tertulis, Selasa (5/10/11).
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan salah satu dari 11 Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kemendikbudristek.
Fetty mengaku bangga kampusnya dilibatkan dalam Program MBKM yang memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar di luar program studinya selama 3 bulan.
Program tersebut juga bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa akan budaya lain di Indonesia.
11 mahasiswa Program MBKM yang ditempatkan di STP Trisakti itu berasal dari enam perguruan tinggi, yaitu Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara; Universitas Muhammadiyah Makassar; Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, Pakajene, Sulawesi Selatan.
Baca juga: STP Trisakti Dipilih Kemendikbudristek Buka Program D2 Fast Track
Lalu Universitas Mulawarman Kalimantan Timur; Universitas Negeri Makassar; dan Universitas Nusa Cendana, Kupang Nusa Tenggara Timur.
Mahasiswa tersebut, kata Fetty, memilih sejumlah matakuliah yang akan dipelajari di STP Trisakti, antara lain manajemen perhotelan, manajemen destinasi, kitchen, pastry, bisnis wisata, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
"Jika setelah program MBKM ini kalian tertarik dengan dunia pariwisata, bisa lanjut kuliah S2 di STP," ujar Fetty.
Mahasiswa STP Trisakti yang terpilih dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka sebanyak 13 orang.
Mereka ditempatkan dalam satu kampus di Universitas Nusa Cendana NTT mulai pertengahan Oktober 2021.
Baca juga: STP Trisakti dan Pemkab Kuningan Kembangkan Desa Wisata Baru
"Melalui program ini diharapkan terjadi alkuturasi budaya di kalangan mahasiswa. Sehingga satu sama lain bisa saling menghargai," tutur Fetty.
Ditanya soal seleksi program pertukaran mahasiswa MBKM, Fetty menjelaskan, mahasiswa yang tertarik bisa mendaftarkan namanya.
Setelah itu, data diserahkan ke Ditjen Diktiristek secara online. Nantinya, pihak Kemdikbudristek yang akan menentukan kampus tujuan.
"Kampus hanya mengirim data mahasiswa, pihak Kemdikbudristek yang akan menentukan kampus tujuan. Semua biaya ditanggung pemerintah, termasuk biaya hidup termasuk tempat tinggal sementara (kos), kegiatan budaya selama masa pertukaran mahasiswa dan tiket pesawat," kata Fetty.
Mahasiswa yang bisa mengikuti program MBKM, harus memiliki sejumlah prestasi secara akademik.
Baca juga: Peduli Sesama di Bulan Ramadan, IKA Trisakti Berikan Bantuan ke Panti Asuhan
Para mahasiswa memiliki mandat sebagai duta dari kampusnya, serta berbagi pengalaman dan keterampilan di kampus tujuan. Selain kegiatan yang dapat memperkuat ikatan dalam NKRI.
Salah satu peserta program dari Universitas Nusa Cendana NTT, Agnes G Ataupah mengaku senang masuk dalam Program MBKM untuk kampus STP Trisakti. Ia ingin belajar tentang manajemen perhotelan, meski saat ini tengah kuliah pada program studi psikologi.
"Saya suka psikologi, tapi suka traveling. Karena itu, saya ambil mata kuliah yang berhubungan dengan perhotelan dan pariwisata," kata Agnes.