Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Fenomena Alam Pelangi, Proses Terbentuknya hingga Jenis-jenisnya

Pelangi dapat terjadi karena cahaya dan air. Berikut ini pengertian pelangi, proses terbentuknya pelangi di langit dan jenis-jenis pelangi.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Mengenal Fenomena Alam Pelangi, Proses Terbentuknya hingga Jenis-jenisnya
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Tim Jelajah Energi Pertamax Borneo 2017 berhenti saat melihat pelangi di kawasan Jalan negara Kalteng-Kalbar di Kabupaten Lamandu, Kalimantan Tengah, Sabtu (16/12/2017). TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN. Simak artikel terbentuknya pelangi berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Pelangi di langit adalah fenomena alam yang biasanya terjadi setelah hujan reda.

Kemunculan pelangi di langit tidak bisa diprediksi.

Secara umum, pelangi muncul karena terjadi pembiasan cahaya oleh tetes air.

Selain pelangi yang muncul di langit, keberadaan pelangi juga dapat terbentuk dari pembiasan cahaya di medium lain misalnya gelas kaca bening, percikan air laut, dan genangan air.

Selengkapnya tentang pelangi, simak rangkuman berikut ini.

Apa itu pelangi?

Menurut National Geographic, pelangi adalah hasil ilusi optik di langit.

Berita Rekomendasi

Fenomena munculnya pelangi yaitu berbentuk busur warna-warni yang dibuat oleh tetesan air yang mencolok.

Jenis pelangi yang paling dikenal dihasilkan ketika sinar Matahari mengenai tetesan air hujan pada sudut yang tepat 42 derajat nampak dari Bumi.

Pelangi juga dapat dilihat di sekitar daerah berkabut, di antara semburan laut, atau air terjun.

Munculnya pelangi tergantung posisi di mana seseorang berdiri dan di mana Matahari (atau sumber cahaya lainnya) bersinar.

Baca juga: Mengenal Gerhana Bulan: Pengertian, Jenis-jenis Gerhana Bulan dan Fakta Fenomena Gerhana Bulan

Faktor yang membentuk Pelangi

Melansir dari Gramedia, ada dua faktor alam yang membentuk pelangi, yaitu:

1. Air

Kandungan air yang berada di langit berperan penting dalam terbentuknya pelangi.

Biasanya, air hujan masih terkandung di atmosfer bersama jenis-jenis air lainnya.

Ukuran dan jumlah tetes air di atmosfer mempengaruhi warna pelangi yang dihasilkan.

Semakin besar tetes air, maka semakin lengkap warna pelangi di langit.

2. Cahaya

Cahaya merupakan faktor alam yang terlibat dalam pembentukan pelangi.

Beberapa sifat cahaya menyebabkan kemunculan pelangi.

Cahaya memiliki sifat dapat merambat lurus sehingga mudah dilihat ketika melewati satu medium perantara.

Selain itu, cahaya juga dapat diuraikan secara alami ketika proses terbentuknya pelangi atau disebut dispersi.

Ada berbagai spektrum warna dalam cahaya Matahari yang menyebabkan adanya warna-warna pelangi, baik secara jelas maupun pudar.

Baca juga: Mengenal Iklim di Indonesia, Jenis-jenisnya, dan Fenomena Alam yang Mempengaruhi Perubahan Iklim

Proses Terbentuknya Pelangi

Melansir dari National Geographic, pelangi terbentuk ketika terjadi pembiasan cahaya di langit oleh tetes air di atmosfer.

Matahari atau sumber cahaya lainnya biasanya berada di belakang seseorang yang melihat pelangi.

Gelombang cahaya yang dibiaskan seolah tampak membusur, sedangkan gelombang yang dipantulkan seolah tampak memantul kembali dari permukaan gelombang cahaya lainnya.

Pelangi terjadi ketika cahaya yang memasuki tetesan air kemudian dibiaskan.

Lalu, dipantulkan oleh tetesan air selanjutnya.

Saat cahaya yang dipantulkan ini meninggalkan tetesan pertama, maka akan dibiaskan lagi pada berbagai sudut.

Pembiasan dan pembelokkan cahaya yang berulang kali ini menyebabkan munculnya warna-warna pelangi.

Jumlah jari-jari pelangi ditentukan oleh indeks bias tetesan air yaitu ukuran seberapa banyak sinar cahaya dibiaskan (dibelokkan) saat melewati dari satu medium ke medium lainnya (misalnya dari udara ke air).

Tetesan dengan indeks bias tinggi akan membantu menghasilkan pelangi dengan radius yang lebih kecil.

Air asin seperti air laut memiliki indeks bias yang lebih tinggi daripada air tawar.

Sehingga pelangi yang terbentuk oleh percikan air laut akan lebih kecil daripada pelangi yang terbentuk oleh hujan.

Tidak semua orang di tempat yang berbeda dapat melihat pelangi yang sama.

Posisi seseorang ketika melihat pelangi disebut antisolar.

Setiap orang memiliki titik antisolar yang berbeda, sehingga mereka memiliki cakrawala yang berbeda.

Baca juga: Mengenal Awan sebagai Pemantau Cuaca, Proses Terbentuknya Awan, dan Jenis-jenis Awan

Jenis-jenis Pelangi

Fenomena Pelangi Tanpa Warna
Fenomena Pelangi Tanpa Warna (Instagram/gracefuloptimist)

Melansir dari National Geographic, berikut ini beberapa jenis Pelangi:

1. Pelangi Primer (Binar Rainbow)

Pelangi Primer terbentuk di atmosfer ketika Matahari sedang bersinar.

Cahaya Matahari yang muncul saat hujan atau gerimis turun kemudian mengalami pembiasan.

Pelangi terbentuk oleh cahaya yang melewati tetesan air hujan, bukan dipantulkan oleh cahaya Matahari.

2. Pelangi ganda (Secondary Rainbow)

Fenomena pelangi ganda biasanya muncul di atas pelangi primer atau binar rainbow.

Pelangi ganda disebabkan oleh cahaya yang dipantulkan dua kali di dalam rintik hujan.

Sebagai hasil refleksi kedua ini menghasilkan spektrum pelangi sekunder dengan posisi warna terbalik, yaitu merah ada di bagian dalam lengkungan, sedangkan ungu di luar lengkungan.

3. Pelangi Tersier

Pelangi tersier dapat dilihat oleh orang yang menghadap ke arah sinar Matahari.

Jenis pelangi ini adalah hasil pemantulan cahaya ketiga.

Spektrum pelangi tersier sama dengan pelangi primer.

Meski pelangi tersier dapat dilihat, namun sangat sulit diketahui posisinya karena titik antisolar pelangi tersier adalah Matahari.

Selain itu, letak pelangi tersier jauh dari pelangi primer atau sekunder.

Semakin tinggi tingkatan pelangi, maka semakin luas pelangi tersebut dan sulit untuk dilihat dari permukaan tanah.

4. Pelangi kembar

Pelangi kembar adalah dua pelangi berbeda yang dihasilkan dari satu titik akhir.

Jenis pelangi ini adalah hasil cahaya yang mengenai massa udara dengan ukuran dan bentuk tetesan air yang berbeda.

Biasanya terbentuk oleh awan hujan dan tetes air hujan dengan ukuran yang berbeda.

5. Pelangi Merah

Pelangi merah juga disebut pelangi monokrom.

Biasanya, pelangi merah muncul saat matahari terbit atau terbenam.

Pada waktu tersebut, sinar matahari bergerak lebih jauh di atmosfer, dan panjang gelombang yang lebih pendek (biru dan ungu) telah tersebar.

Pelangi ini hanya memiliki warna merah panjang yang berasal dari gelombang cahaya Matahari.

6. Busur bulan (Moonbow/Lunar Rainbow)

Moonbow adalah pelangi yang dihasilkan oleh cahaya yang dipantulkan oleh Bulan.

Sebenarnya, Bulan memang tidak memancarkan cahaya.

Bulan memantulkan sinar matahari serta beberapa cahaya bintang.

Moonbow atau Lunar rainbow terlihat lebih redup daripada pelangi karena cahaya Bulan jauh lebih redup daripada sinar matahari, .

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Pelangi

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas